Konten Media Partner

Dapat Panggilan Haji Setelah Amputasi Kaki, Imam Berangkat dengan Kaki Palsu

3 Juni 2023 6:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Imam Syafii, jemaah haji asal Bojonegoro, Jawa Timur, bersemangat naik haji meski harus pakai kaki palsu. Foto: Humas Kemenag Jatim
zoom-in-whitePerbesar
Imam Syafii, jemaah haji asal Bojonegoro, Jawa Timur, bersemangat naik haji meski harus pakai kaki palsu. Foto: Humas Kemenag Jatim
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Terlahir dengan fisik sempurna namun menjadi cacat saat usia senja bukanlah hal yang mudah diterima. Meski demikian tidak menyurutkan niat Imam Safii untuk menunaikan ibadah haji.
ADVERTISEMENT
Pria asal Baureno, Bojonegoro, ini terlihat tegar dan tidak menampakkan kekuatirannya. Ia meyakini akan mampu menjalankan ibadah haji dengan kondisinya sekarang.
Imam bercerita, setelah mendaftar haji pada tahun 2011, seharusnya ia berangkat haji pada tahun 2021.
"Namun karena kondisi pandemi COVID-19 keberangkatan haji bagi warga Indonesia ditiadakan," ujarnya di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), jelang keberangkatannya ke Tanah Suci, Jumat (2/6) malam.
Imam Safii merasa ada hikmah di balik tidak adanya keberangkatan haji tersebut, karena pada tahun yang sama, ia harus menjalani operasi amputasi kaki sebelah kiri karena sakit yang diderita sejak 2019.
"Sehingga pada tahun itu bisa menjalankan pengobatan dan perawatan kesehatan saya," imbuhnya.
Dan pada tahun ini, Imam bersyukur dapat dipanggil untuk mengikuti ibadah haji walau dengan kondisi memakai kaki palsu dan berjalan dengan bantuan tongkat kruk.
ADVERTISEMENT
Imam yang tergabung dalam kloter 22 Embarkasi Surabaya, kemudian bercerita jika ia tidak memilik anak dan tidak ada istri yang mendampingi hidupnya lagi.
"Saya berangkat sendiri, tidak punya anak dan istri," tuturnya.
Walau tanpa didampingi keluarga, pria usia 58 tahun ini tidak mengkhawatirkan apa pun dalam menjalankan ibadah hajinya.
Bahkan Imam meyakini akan dimudahkan dalam menjalankan ibadah. Tapi ia pun tidak menolak jika nantinya perlu menggunakan kursi roda dalam menjalankan ibadah haji.