Konten Media Partner

Data BI Sebut 93,2% UMKM Mengalami Penurunan Penjualan Selama Pandemi

17 Desember 2021 15:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaku UMKM di Surabaya. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Pelaku UMKM di Surabaya. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Sektor perekonomian adalah sektor paling terdampak selama pandemi COVID-19. Berbagai jenis usaha terlebih UMKM mengalami tekanan cukup besar. Data Bank Indonesia menunjukkan 87,5% UMKM terdampak pandemi, dimana 93,2% mengalami penurunan penjualan. Sedangkan UMKM yang terhubung ke platform digital pada Januari 2020 hanya 13%.
ADVERTISEMENT
Digitalisasi untuk pelaku UMKM sejatinya bukan hal baru, namun pengembangannya perlu didorong melalui Akselerasi Digitalisasi UMKM, untuk bisa membuat produk terbaik dan hasil pemasaran yang tepat.
Untuk itu Dinas Koperasi (Diskop) dan UKM Provinsi Jawa Timur mengadakan webinar yang mengangkat tema 'Akselerasi Digitalisasi untuk Pengembangan Koperasi UMKM di Jawa Timur yang digelar selama 2 hari, tanggal 16-17 Desember 2021 secara hybrid (online dan offline).
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, Andromeda Qomariah mengungkapkan, Diskop dan UKM Provinsi Jawa Timur selama ini membantu memfasilitasi para pelaku UMKM Jawa Timur untuk mengembangkan dan mendorong pemasaran produk UMKM. Dampak pandemi terhadap UMKM menjadi permasalahan yang membutuhkan perhatian besar.
Andromeda mengatakan 80% bisnis UMKM mengalami penurunan, sedangkan perkembangan digital mengalami peningkatan signifikan seiring perubahan pilihan lifestyle yang mendorong adaptasi pengembangan bisnis online dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
"Tujuan webinar kali ini untuk mendorong koperasi dan UKM terhubung dengan ekosistem secara digital. Meningkatkan kolaborasi antar stakeholder yang melibatkan unsur pemerintah, perbankan, dan media," kata Andromeda, dalam keterangan tertulis yang diterima Basra, Jumat (17/12).
Adapun Ongky Irawan Kepala Seksi Perdagangan Produk UKM SMESCO mengatakan, Smesco selaku stakeholder branding di bawah Kementrian Koperasi akan memfasilitasi pelaku UMKM untuk memasarkan produk mereka hingga ke global melalui program-program yang dimiliki Smesco.
Ongky berharap semua UMKM mengikuti arus digitalisasi dan berjuang menangkap peluang peluang yang ada.
"Smesco akan membantu akses pelaku UMKM dari sisi pemasaran. Namun, pemasaran produk tidak akan berjalan maksimal apabila pelaku UMKM belum memahami betul tren produk apa yang dibutuhkan pasar saat ini," tukas Ongky.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Rizal F.Plyang, National Product Development Manager eBDESK TECH membongkar semua data yang dimiliki pihaknya untuk para peserta, di antaranya data tren produk paling laku di Jawa Timur.
Saat ini menurut data, fashion muslim adalah produk paling laku di Jawa Timur, yakni ada sebanyak 147 ribu produk terjual secara online periode November-Desember 2021.
"Membaca market potensial atau potensi pasar juga penting untuk mengetahui bisakah produk Jawa Timur berjaya," kata Rizal.
Rizal berharap Diskop & UKM Jawa Timur bisa juga mempunyai data real time untuk membantu monitoring para pelaku UMKM Jawa Timur.
Dari data eBdesk, fashion muslim adalah produk paling laku di Jawa Timur, lebih spesifik lagi ternyata fashion wanita adalah yang paling dicari. Toko daring di Jawa Timur masih sedikit yang menjual fashion muslim wanita, baru ada sekitar 1.600 toko online.
ADVERTISEMENT
“Data ini bisa jadi kesempatan bagus bagi pelaku UMKM di Jatim,” imbuh Rizal.