Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Diabetes Sudah Menyasar Anak Muda, Waspadai Gejalanya
12 Mei 2025 7:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Penyakit diabetes kini tidak lagi hanya menyerang kelompok usia lanjut. Berdasarkan data National Diabetes Integration 2025, kelompok usia muda di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, menyumbang sekitar 12 persen kasus diabetes tipe dua dalam lima tahun terakhir. Hal ini seperti diungkapkan Kepala Program Studi (Kaprodi) Pendidikan Profesi Dokter FK Untag Surabaya dr. Dimas Aryo Pamungkas, Sp.PD.
ADVERTISEMENT
Dimas juga menegaskan bahwa saat ini, jumlah kasus diabetes di usia muda terus meningkat secara signifikan.
"Tubuh yang cepat lelah tanpa aktivitas berat juga bisa menjadi sinyal awal diabetes pada usia muda," ujar Dimas, Senin (12/5).
Ia menekankan pentingnya deteksi dini, dengan memperhatikan gejala-gejala awal seperti sering buang air kecil di malam hari, perasaan gugup atau gampang lelah, berat badan turun tanpa sebab yang jelas meski pola makan tetap, hingga munculnya kesemutan atau luka yang sulit sembuh.
Dimas juga menuturkan pengalamannya menangani kasus seorang pasien muda berusia 22 tahun yang datang dengan gejala sesak dan kadar gula darah mencapai 500 mg/dL.
“Setelah dilakukan pemeriksaan, pasien tersebut mengalami komplikasi akut yang menyebabkan keasaman darah meningkat dan akhirnya gagal tertolong,” kisahnya.
ADVERTISEMENT
Dimas pun mendorong anak muda untuk tidak menunggu hingga sakit untuk mulai menjaga kesehatan.
“Diabetes itu seperti jebakan manis. Kita merasa baik-baik saja, tapi di balik itu, organ-organ kita mulai rusak perlahan. Maka yang utama adalah pencegahan jaga pola makan, rajin bergerak, dan laksanakan work-life balance,” pesannya.
Dimas lantas mengajak masyarakat untuk tidak menyepelekan tanda-tanda awal diabetes pada usia muda dan segera memeriksakan diri jika mengalami gejala.
“Jika terkena di usia muda, dampaknya bisa sangat luas, seperti mengganggu pendidikan, karier, bahkan mengancam nyawa. Jadi jangan tunggu terlambat,” tukasnya.