Diburu Saat Pandemi, Manakah yang Lebih Bermanfaat Jahe Merah Atau Emprit?

Konten Media Partner
15 September 2021 16:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi jahe. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jahe. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Di masa pandemi seperti sekarang jahe banyak diburu warga untuk diolah menjadi minuman herbal penambah imun tubuh. Di Indonesia terdapat tiga jenis jahe yakni jahe merah, jahe emprit, dan jahe gajah. Lalu dari ketiga jenis jahe itu manakah yang lebih tepat dijadikan sebagai minuman herbal penambah imun tubuh?
ADVERTISEMENT
Menurut dosen prodi gizi Unusa, Endah Budi Permana Putri, ketiga jenis jahe tersebut memiliki kandungan zat yang sama yakni karbohidrat, serat, protein, mineral seperti zat besi dan potassium, serta vitamin seperti vitamin C.
"Yang nampak berbeda dari kandungan zat dari ketiga jenis jahe tersebut berada pada kandungan minyak atsirinya," ujarnya kepada Basra, Rabu (15/9).
Minyak atsiri, lanjutnya, berpotensi sebagai antioksidan dan antiinflamasi yang ampuh untuk menangkal radikal bebas sehingga dapat meningkatkan sistem imun tubuh.
Adapun kandungan minyak atsiri pada ketiga tersebut masing-masing 0,82-1,66% untuk jahe gajah, 1,5-3,5% untuk jahe emprit, dan 2,6-3,9% untuk jahe merah.
"Jadi yang paling besar kandungan minyak atsirinya adalah jahe merah," imbuh Endah.
Karena kandungan minyak atsirinya lebih banyak, kata Endah, maka jahe merah lebih bermanfaat meningkatkan sistem imun tubuh.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ketiga jenis jahe tersebut juga mengandung senyawa bersifat antioksidan berupa oleoresin sekitar 4,0% - 7,5% diantaranya yaitu gingerol dan shogaol. Kedua senyawa ini yang memberikan rasa pedas dalam jahe.
"Nah gingerol dan shogaol inilah yang membuat jahe terasa pedas. Dan dari ketiga jenis itu, jahe emprit yang kandungan gingerol maupun shogaol nya paling banyak. Itu kenapa jahe emprit ini lebih banyak dimanfaatkan sebagai bumbu masak, meski ada juga yang mengolahnya sebagai minuman herbal. Kalau jahe gajah biasanya diolah sebagai manisan dan asinan," jelas Endah.
Endah mengungkapkan, baik jahe merah maupun jahe emprit (biasa) mengandung senyawa antioksidan dan antiinflamasi yang ampuh untuk menangkal radikal bebas sehingga dapat meningkatkan sistem imun tubuh.
ADVERTISEMENT
Selain itu, senyawa dalam jahe juga bersifat sebagai imunomodulator yaitu suatu zat biologis dimana zat ini dapat merangsang untuk memodulasi terhadap kekebalan atau imunitas tubuh.
Cara kerja imunomodulator yaitu mengembalikan fungsi sistem imun yang terganggu (imunrestorasi), memperbaiki fungsi sitem imun (imunostimulasi), menekan respons imun (imunosupresi).
"Kalau ditanya mana yang lebih baik jika dimanfaatkan sebagai obat herbal, tentunya jahe merah karena kandungan minyak atsirinya lebih banyak dibanding jahe biasa," ujarnya.
Agar kandungan zat dalam jahe tak berkurang atau malah rusak, Endah menyarankan agar diolah dengan air hangat.
"Kalau airnya terlalu panas bisa merusak kandungan zat yang dimiliki jahe. Misalnya vitamin C kan bisa rusak kalau air panas, jadi cukup air hangat saja," simpulnya.
ADVERTISEMENT