Konten Media Partner

Dilengkapi Deep Learning, Robot Anjing Inovasi ITS Ini Bisa Patroli Mandiri

9 Mei 2025 15:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Robot anjing inovasi ITS. Foto: Humas ITS
zoom-in-whitePerbesar
Robot anjing inovasi ITS. Foto: Humas ITS
ADVERTISEMENT
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan Robot Anjing Berkaki Empat yang terintegrasi dengan sistem sensor, navigasi, dan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Robot ini mampu bergerak secara mandiri, menginspeksi area industri, dan menerima perintah verbal.
ADVERTISEMENT
Inovasi ini merupakan buah kolaborasi antara Klaster Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Robotika melalui Pusat Unggulan Iptek (PUI) Artificial Intelligence for Healthcare and Society ITS, Departemen Teknik Komputer ITS, serta Ezra Robotics.
Robot yang masih berkemampuan dasar yang didatangkan dari Tiongkok oleh Ezra Robotics tersebut dikembangkan lebih lanjut oleh Tim Robotika ITS untuk meningkatkan kemampuan sensor, mobilitas, dan otonomi.
Koordinator Tim Robotika ITS Muhtadin ST MT memaparkan, salah satu fokus pengembangan utama robot ini adalah sebagai unit patroli otonom di industri. Robot tersebut dirancang mampu melakukan pemetaan lingkungan, mendeteksi perangkat panas berlebih, hingga mengidentifikasi anomali di area industri seperti gardu induk listrik.
“Kemampuan tersebut didukung oleh sensor suhu inframerah, sensor akustik, serta navigasi berbasis Lidar dan Global Positioning System (GPS),” jelasnya, Jumat (9/5).
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, lanjut Muhtadin, robot berwarna putih ini dilengkapi dengan kecerdasan berbasis deep learning. Kemampuan tersebut memungkinkan pengenalan citra model warna aditif dan termal secara otomatis.
“Fitur ini memungkinkan robot untuk melakukan inspeksi rutin secara mandiri, seperti patroli di gardu setiap tiga jam sekali, sekaligus mengirimkan data hasil pengamatan ke pusat kontrol,” terang dosen Departemen Teknik Komputer ITS ini.
Alumnus Teknik Elektro ITS ini mengungkapkan bahwa dari segi mobilitas, robot dengan empat kaki ini mampu beradaptasi di berbagai jenis permukaan, seperti medan berbatu dan menaiki tangga.
Hal tersebut membuatnya unggul dalam hal stabilitas dan kelenturan dibandingkan dengan robot beroda. Di samping itu, robot ini juga memiliki fitur pengendalian manual menggunakan remote control untuk kasus yang diperlukan demi keamanan.
ADVERTISEMENT
Selain bidang industri, pengembangan robot ini dapat diterapkan pada sektor kebencanaan dan rumah tangga. Dengan dukungan Large Language Model (LLM) dari Google Gemini, robot dapat menerima perintah menggunakan bahasa alami lalu menerjemahkannya menjadi aksi nyata.
“Kami juga membekali robot dengan keahlian berinteraksi natural agar membantu kehidupan sehari-hari,” imbuh Muhtadin.
Lebih lanjut, robot yang terdiri dari dua robot kecil dengan tinggi 45 sentimeter dan satu robot besar dengan tinggi 71 sentimeter tersebut mampu bergerak secara mandiri, mulai dari berjalan, berlari, hingga melompat di berbagai medan. Menurut Muhtadin, ukuran robot yang relatif berbeda dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
“Robot kecil dapat digunakan untuk kebutuhan domestik, sedangkan robot besar untuk industri,” ujarnya.
Ke depannya, robot tersebut akan dikomersialisasikan dan dikembangkan untuk mendukung berbagai kebutuhan sektor industri lain seperti pertambangan dan perminyakan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ITS akan terus melakukan uji coba implementasi robot di lingkungan nyata untuk meningkatkan akurasi kemampuannya.
“Kami akan mengembangkan varian robot dengan spesifikasi khusus sesuai kebutuhan sektor lainnya untuk membantu kehidupan masyarakat,” tutur Muhtadin optimistis.