Konten Media Partner

Dinkes Surabaya: ODR COVID-19 di Surabaya Capai 4.135 Orang

28 Maret 2020 11:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kadinkes Surabaya, drg. Febria Rachmanita
zoom-in-whitePerbesar
Kadinkes Surabaya, drg. Febria Rachmanita
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, drg. Febria Rachmanita mengungkapkan, jumlah orang dengan risiko (ODR) COVID-19 di Surabaya berjumlah 4.135 orang.
ADVERTISEMENT
Status ODR ditujukan pada mereka yang diketahui telah berpergian ke wilayah terjangkit, namun kondisinya masih sehat hingga saat ini.
Meski tampak sehat, Dinkes Surabaya akan tetap melakukan rapid test kepada ODR. Hal ini untuk memastikan kondisi mereka aman dari penularan Covid-19.
Menurut Feny, sapaan Febria Rachmanita, saat ini jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Surabaya yang telah selesai dilakukan pemantauan sebanyak 161 orang dari totalnya 189 orang.
Sedangkan ODP yang belum selesai dilakukan pemantauan sebanyak 28 orang. Hal ini dikarenakan mereka belum habis masa inkubasi 14 hari.
Pixabay
“Untuk PDP (Pasien Dalam pengawasan) berjumlah 16 orang. 9 orang saat ini masih dirawat di rumah sakit, sedangkan sisanya melakukan isolasi mandiri di rumah,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Hingga Jumat (27/3) pasien positif COVID-19 di Surabaya sebanyak 33 orang. Dengan rincian, 31 merupakan warga Surabaya dan 2 orang lainnya berasal dari luar Surabaya.
Sedangkan ada 6 orang lain sudah dinyatakan sembuh. Mereka masing-masing 5 orang warga Surabaya dan 1 luar Surabaya.
“Jadi ada enam orang sudah dinyatakan sembuh,” tukasnya, Sabtu (28/3).
Terkait pasien COVID-19 yang telah dinyatakan sembuh oleh tim dokter, Pemkot Surabaya tetap memberikan pemantauan. Salah satu caranya dengan memberikan vitamin serta makanan suplemen tambahan untuk menambah imunitas atau daya tahan tubuhnya.
Komposisi suplemen dan vitamin sendiri diketahui mengandung ekstrak tanaman herbal seperti Echinacea purpurea yang banyak digunakan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta membantu mencegah dan mengurangi gangguan saluran pernapasan atas (flu, radang tenggorokan, batuk, dan bronkitis).
ADVERTISEMENT
“Jadi kita kasih vitamin sama makanan suplemen. Dia juga harus jaga kesehatannya,” kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Taman Surya, Balai Kota Surabaya, Jum’at (27/3) kemarin.
Risma juga mendorong dan mengingatkan kepada pihak keluarga agar untuk sementara waktu, pasien itu tidak melakukan hal yang bisa membuat stres ataupun kelelahan.
“Keluarganya harus saling mengingatkan untuk jaga kesehatannya, tidak boleh capek, tidak boleh stres,” tukasnya.