Dispendik Jatim: SMA/SMK/SLB Tidak Ada Klaster Akibat PTM

Konten Media Partner
23 September 2021 8:21 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaksanaan PTM terbatas di salah satu sekolah di Surabaya. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Pelaksanaan PTM terbatas di salah satu sekolah di Surabaya. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Kemendikbud yang bisa diakses lewat situs sekolah.data.kemdikbud.go.id, tercatat ada 164 klaster COVID-19 di Jawa Timur
ADVERTISEMENT
selama kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Angka ini menjadikan Jatim sebagai provinsi tertinggi penyumbang klaster selama pemberlakuan PTM terbatas.
Sementara itu untuk jumlah peserta didik yang paling banyak terinfeksi COVID-19, lagi-lagi Jatim masuk 3 wilayah terbanyak. Tercatat ada 2.507 peserta didik di Jatim yang terinfeksi COVID-19 selama kebijakan PTM terbatas diberlakukan. Posisi Jatim berada di bawah provinsi Jabar yang menjadi penyumbang terbanyak peserta didik yang terinfeksi COVID-19 dengan 2.529 orang.
Basra mencoba mengonfirmasi data tersebut ke Dinas Pendidikan (Dispendik) Jawa Timur.
"SMA/SMK/SLB di Jatim tidak ada klaster akibat PTM. Mungkin data diatas adalah data pribadi-pribadi yang tidak ada kaitannya dengan PTM," ujar Kepala Dispendik Jatim Wahid Wahyudi, dalam pesan tertulis yang diterima Basra, Kamis (23/9).
ADVERTISEMENT
Terkait pelaksanaan PTM terbatas di Jatim, Wahid menegaskan jika pelaksanaan pembelajaran tatap muka sejauh ini berjalan dengan baik.
"Berjalan dengan baik karena Jatim sudah mulai uji coba PTM mulai 18 Agustus 2020," tukasnya.