"Dodolan Lur!" Aplikasi Jual Beli dari Unair Bantu Warga Wonorejo

Pandemi COVID-19 telah membawa banyak dampak pada semua bidang, tak terkecuali di bidang perekonomian. Pasalnya, sejak pandemi merebak banyak pedagang yang turun omzetnya bahkan hingga gulung tikar.

Berlatar belakang hal itu, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke-63 kelompok 165 Universitas Airlangga menciptakan aplikasi jual beli online bernama Dodolan Lur!.

Dimana sasaran aplikasi tersebut adalah warga Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Surabaya, Jawa Timur.

Aditya Beriyan Gusti selaku ketua pelaksana program mengatakan, dibuatnya aplikasi tersebut berawal dari warga Wonorejo yang ingin mengembangkan usaha dagang mereka lewat online untuk kembali menaikkan omzet dagang mereka.

"Karena sebagian besar warga Wonorejo masih bergantung pada sistem berjualan konvensional yang mengharuskan berjualan secara tatap muka. Untuk itu kami membuat aplikasi ini," kata Adit, Kamis (4/2).

Adit menuturkan, dalam proses pembuatan platform tersebut ia dan tim belajar secara otodidak berbekal informasi dari YouTube dan internet.

Hal tersebut dikarenakan latar belakang anggota tim tidak ada yang memiliki keahlian dalam pembuatan aplikasi.

“Dua minggu pengerjaannya. Mulai dari mengumpulkan data hingga mendesign interface dari aplikasinya, semua otodidak dilakukan,” ucap mahasiswa Fakultas Hukum Unair itu.

Dalam aplikasi tersebut, Adit mengungkapkan jika warga dapat men-display berbagai macam produk seperti pakaian, makanan, sembako, hingga produk digital seperti pulsa dan token listrik.

Sayangnya, aplikasi buatan Adit dan tim ini masih berbentuk prototype dan akan dikembangkan lagi ke depannya.

"Saat ini terdapat beberapa warga yang sudah memanfaatkan dan mulai berjualan. Bagi para warga yang ingin bergabung bisa mendapatkannya melalui media ShareIt secara langsung saat sosialisasi. Insyaallah kami juga akan membantu melalui WhatsApp grup yang sudah dibuat," jelasnya.

Dengan adanya aplikasi tersebut, Adit berharap warga Wonorejo bisa meningkatkan pendapatan mereka di masa pandemi saat ini.

“Sehingga warga bisa melakukan transaksi secara digital dan lebih mudah, karena mereka tidak perlu susah payah untuk bertatap muka dan tentunya hal itu akan mengurangi penyebaran COVID-19," pungkasnya.