Konten Media Partner

Dokter Anak: Campak Penyakit Pembunuh Anak Nomor Lima di Dunia

23 Januari 2023 13:56 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak terkena penyakit campak. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak terkena penyakit campak. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Saat ini beberapa daerah di Indonesia mengalami lonjakan kasus campak. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat, sepanjang 2022, terdapat 3.341 kasus campak yang menyebar 223 kabupaten/kota di 31 provinsi.
ADVERTISEMENT
Lantas apa penyebab lonjakan kasus tersebut?
Dr. Dominicus Husada, dr., DTM&H., MCTM(TP)., Sp.A(K), bagian Bidang Pengembangan, Penelitian & Pendidikan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jawa Timur, mengatakan, adanya lonjakan kasus campak di beberapa wilayah di Indonesia merupakan dampak dari pandemi COVID-19.
Pasalnya selama pandemi, ada penurunan cakupan imunisasi yang signifikan, sehingga menyebabkan banyak anak yang tidak mendapatkan imunisasi rutin lengkap.
"Itu semua merupakan dampak akibat adanya pandemi kemarin. Akhirnya keluar semua. Iya, jelas, terbukti (anak tidak divaksin)," kata Dr. Dominicus ketika dihubungi Basra, Senin (23/1).
Dr. Dominicus menyebut, jika campak merupakan penyakit pembunuh anak nomor lima di dunia. "Penyakit campak adalah pembunuh anak nomor lima di dunia. Jadi dia bukan penyakit kaleng-kaleng, penyakit beneran ini, Yang meninggal akibat campak juga banyak," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Terkait gejala penyakit campak, Dr. Dominicus menjelaskan, biasanya anak akan mengalami demam tinggi, batuk, pilek, sakit mata, dan munculnya ruam merah di tubuh.
Guna mencegah anak terkena campak, Dr. Dominicus berpesan kepada para orang tua untuk memberikan vaksinasi lengkap kepada anak dengan datang ke posyandu.
"Vaksinlah, itu pedoman yang paling sederhana. Tidak ada jalan lain, vaksinlah. Vaksin di dunia hanya ada sekitar 50, sedangkan penyakit lebih dari 10 ribu. Membuat vaksin itu sulit, yang diprioritaskan adalah penyakit berbahaya dan mematikan. Jadi vaksinlah, kan tinggal vaksin di posyandu dan itu gratis," pesannya.