Dokter Lulusan Unusa Punya Kelebihan di Bidang Pencegahan Penyakit dalam Ponpes

Konten Media Partner
8 September 2023 8:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengukuhan dan pengambilan sumpah tujuh lulusan ke-8 Fakultas Kedokteran (FK) Unusa. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Pengukuhan dan pengambilan sumpah tujuh lulusan ke-8 Fakultas Kedokteran (FK) Unusa. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Baru-baru ini Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) telah mengukuhkan dan mengambil sumpah tujuh lulusan ke-8 Fakultas Kedokteran (FK). Sejak berdiri 9 tahun lalu FK Unusa telah memiliki 135 lulusan.
ADVERTISEMENT
Rektor Unusa Prof Achmad Jazidie mengungkapkan kelebihan lulusan FK Unusa ialah bidang pencegahan penyakit di lingkungan pondok pesantren.
Prof Jazidie membeberkan pentingnya pondok pesantren dalam konteks pencegahan penyakit dan perbaikan kesehatan masyarakat di Indonesia.
Menurutnya, jumlah pesantren yang besar di seluruh Indonesia menjadi faktor penting dalam upaya tersebut. Sehingga lulusan dari FK Unusa harus memiliki perubahan mindset yang positif untuk mendukung inisiatif pencegahan berbasis komunitas ini. Selain itu, upaya ini melibatkan pesantren tidak hanya sebagai pusat, tetapi juga melibatkan masyarakat di sekitar pesantren.
"Upaya ini diharapkan akan menjadi kontribusi positif bagi fakultas kedokteran di Indonesia dan para dokternya. Namun, ini hanyalah salah satu bagian dari upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, dan ada banyak lagi yang dapat dilakukan," ungkapnya kepada Basra, Jumat (8/9).
ADVERTISEMENT
Sementara itu Dekan FK Unusa, Dr. Handayani, M.Kes., menuturkan pihaknya siap membantu dalam hal pendistribusian para alumninya, khususnya di pondok-pondok pesantren yang telah bekerja sama dengan Unusa.
“Alhamdulillah saat ini alumni FK Unusa telah sukses dan berproses di daerahnya masing-masing,” ujar Handayani.
Handayani juga mengungkapkan banyak dari alumni FK Unusa juga memilih untuk melanjutkan studi ke tingkat S2, baik dengan biaya sendiri maupun melalui beasiswa. Beberapa di antaranya berhasil meraih beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan dan Beasiswa Erasmus Mundus untuk studi di Perancis dan Belgia. Selain itu, ada juga yang telah memulai studi di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
"Semua ini menunjukkan bahwa kualitas lulusan Fakultas Kedokteran Unusa sangat baik dan setara dengan lembaga pendidikan kedokteran lain yang sudah lama berdiri" ujarnya.
ADVERTISEMENT
"FK Unusa juga bekerja sama dengan Asosiasi Rumah Sakit NU (Arsinu), sebuah asosiasi Rumah Sakit NU. Ini memungkinkan kami untuk memfasilitasi penempatan dokter-dokter kami di rumah sakit-rumah sakit yang berafiliasi dengan NU," sambungnya.
Handayani menyampaikan, dirinya berharap bisa melihat pertumbuhan fasilitas kesehatan di pondok pesantren. Hal ini akan membantu mengurangi ketergantungan mereka pada fasilitas kesehatan eksternal dan memungkinkan untuk memberikan pelayanan medis kepada siswa, santri dan masyarakat sekitarnya. Banyak mahasiswa FK Unusa berasal dari pondok pesantren.
"Saya berharap mereka akan kembali ke sana untuk memberikan kontribusi positif. Secara keseluruhan, ada banyak peluang yang dapat dijelajahi lulusan kami dalam kaitannya dengan pondok pesantren dan berbagai bidang lainnya," tandasnya.
Handayani mengatakan saat ini FK Unusa telah memiliki Computer Based Test (CBT) Center dan Objective Structure Clinical Examination (OSCE) Center yang telah dinyatakan layak digunakan untuk Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD). Kini OSCE Center milik FK Unusa digunakan untuk OSCENAS.
ADVERTISEMENT
"Keberadaan CBT dan OSCE Center ini sangat penting dan mendukung kelulusan mahasiswa FK Unusa, karena menjalani ujian di kampus sendiri akan membuat mahasiswa kita lebih percaya diri dalam melaksanakan ujian,” tukasnya.