Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Dokter: Olahraga Selama Ramadhan Bisa Setelah Sahur atau Sebelum Buka Puasa
22 April 2021 13:26 WIB

ADVERTISEMENT
Puasa Ramadhan bukan alasan untuk bermalas-malasan. Sebab, beragam aktivitas fisik sehari-hari harus tetap dijalankan, tak terkecuali berolahraga.
ADVERTISEMENT
Menurut Dr. Bambang Purwanto, dr., M.Kes, berolahraga selama Puasa Ramadhan dapat meningkatkan imunitas tubuh. Apalagi di masa pandemi COVID-19 saat ini.
Bambang mengungkapkan, banyak manfaat yang akan didapat ketika berolahraga. Di antaranya mengembalikan keseimbangan metabolisme, merawat kesehatan reproduksi, menguatkan jantung, hingga mengembalikan stabilitas tekanan darah.
"Kuncinya ada di pengaturan keseimbangan energi dan aktivitas. Menjalankan puasa dan salat tarawih sebagai aktivitas fisik saja kalau rutin dilakukan 30 hari, imunitas pasti naik,” ucap Bambang, Kamis (22/4).
Meski demikian, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ini menuturkan perlu persiapan yang baik sebelum melakukan aktivitas fisik selama Puasa Ramadhan. Seperti memperhatikan jumlah asupan nutrisi dan jenis olahraga yang dilakukan.
Bambang menjelaskan, sebelum mulai berolahraga, keseimbangan antara jumlah asupan nutrisi dengan aktivitas fisik yang akan dijalani harus diperhatikan. Sebab, tubuh harus tetap memiliki keseimbangan antara apa yang didapat dan dikeluarkan.
ADVERTISEMENT
"Kalau memang besok misalnya ingin berolahraga, ya malam ini mulai dari buka sampai sahur kalau bisa asupan makan ditambah," jelasnya.
Ia menambahkan, pada dasarnya tubuh tidak dapat dipaksa melakukan aktivitas olahraga melebihi energi yang tersedia. Karena jika dipaksa, imunitas tubuh terhadap virus, bakteri, jamur, dan patogen penyebab penyakit lainnya cenderung menurun.
“Kalau imunitas turun, maka risiko infeksi meningkat. Ini tidak hanya pada COVID-19, tetapi juga penyakit-penyakit lain yang sekarang naik lagi, seperti demam berdarah dan tipes,” tambahnya.
Selain memperhatikan jumlah asupan nutrisi, menentukan jenis olahraga yang dilakukan juga perlu. Berdasarkan hasil riset, jumlah kalori yang dikonsumsi tubuh selama puasa diketahui relatif turun. Sehingga ketersediaan energi tubuh lebih rendah.
“Untuk olahraga harus rasional. Misalnya lupa tidak sahur, maka sebaiknya tidak melakukan aktivitas olahraga yang terlampau berat. Jadi untuk olahraganya juga harus disesuaikan dengan energi yang ada," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Bambang menyarankan untuk memilih aktivitas fisik yang sedang. Artinya mengurangi intensitas olahraga yang biasa dilakukan di luar puasa.
"Ketika ingin berolahraga, lihat dulu kondisinya, mampu atau tidak. Kalau terbiasa main futsal 1 jam, selama puasa bisa dikurangi jadi 30 menit," imbuhnya.
Ia juga menambahkan, jika tidak semua aktivitas fisik dapat dikatakan sebagai olahraga. Karena olahraga adalah kegiatan terstruktur yang memiliki ukuran, tujuan, dan standar yang jelas.
“Jadi kalau hanya cuci baju atau menyapu itu tidak bisa disebut olahraga. Karena orientasinya kan bukan pada tubuh,” pungkasnya.
Diketahui, waktu ideal untuk berolahraga selama puasa yakni setelah subuh, sebelum magrib, serta setelah salat tarawih atau sebelum tidur.