Konten Media Partner

Dokter Saraf: Mati Batang Otak Bisa karena Pembiusan dan Gangguan Suplai Oksigen

5 Oktober 2023 7:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dr dr Asra Al Fauzi SE MM SpBS (K) FICS FACS IFAANS, Dosen dan Dokter Ahli Bedah Saraf Departemen Bedah Saraf FK Unair - RSUD Dr. Soetomo. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Dr dr Asra Al Fauzi SE MM SpBS (K) FICS FACS IFAANS, Dosen dan Dokter Ahli Bedah Saraf Departemen Bedah Saraf FK Unair - RSUD Dr. Soetomo. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasus mati batang otak kini sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat Indonesia. Pasalnya di Kota Bekasi ada pasien anak didiagnosis mengalami mati batang otak usai menjalani operasi amandel.
ADVERTISEMENT
Dr dr Asra Al Fauzi SE MM SpBS (K) FICS FACS IFAANS, Dosen dan Dokter Ahli Bedah Saraf Departemen Bedah Saraf Fakultas Kedokteran (FK) Unair - RSUD Dr. Soetomo, mengungkapkan beberapa penyebab mati batang otak.
"Penyebabnya banyak, intinya adalah rusaknya batang otak. Biasanya terjadi karena suplai oksigen yang kurang ke otak dan aliran darah ke otak yang terganggu, sehingga dalam beberapa saat dia akan mengalami mati otak," ujarnya saat ditemui Basra, (4/10).
"Nah kurangnya suplai oksigen dan aliran darah ke otak yang terganggu itu banyak penyebabnya. Bisa karena pembiusan (operasi), adanya gangguan penyakit-penyakit tertentu, gangguan stroke, hingga tumor otak yang mengakibatkan aliran ke sana (otak) terganggu sehingga oksigennya nggak masuk, sudah mati otaknya," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Demikian halnya dengan pasien pasca operasi berpotensi mengalami mati batang otak. Ini terjadi karena saat dia dalam kondisi tidak sadar (karena obat bius) bisa mengalami gangguan aliran oksigen.
"Kan dia enggak sadar ya, mungkin oksigen kurang. Karena oksigennya kurang dia mengalami mati otak. Misalnya operasi di area leher yang terjadi sesuatu karena bengkak, kemudian operasi di daerah jantung sehingga pompa jantungnya terganggu, bisa juga (mengalami mati batang otak)," paparnya.
Di Indonesia sendiri penyebab mati batang otak kebanyakan terjadi karena adanya kelainan di otak, kemudian adanya trauma (cedera otak), hingga tumor otak.
"Sedangkan (mati batang otak) terjadi akibat pembiusan operasi masih jarang terjadi. Sehingga itulah yang sering mengalami kontroversi, sebelum operasi dia masih sehat tapi setelah menjalani operasi malah mengalami mati batang otak. Berarti terjadi sesuatu yang tidak kita ketahui. Otak itu ketika mengalami gangguan tidak sampai 6 menit saja sudah mati otaknya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Sudah posisinya masih belum sadar sepenuhnya karena ada pembiusan, masih mengalami gangguan oksigen, ya sudah bisa mati otak," tandasnya.