Dua Hal Ini Jadi Permasalahan Gizi yang Paling Banyak Dialami Ibu Hamil

Konten Media Partner
25 Januari 2024 15:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hari Gizi Nasional yang diperingati setiap tanggal 25 Januari menjadi bentuk upaya pemerintah dalam menyebarluaskan kesadaran akan pentingnya asupan gizi yang seimbang bagi kesehatan masyarakat Indonesia. Tema Hari Gizi Nasional tahun ini kembali mengangkat tema tentang stunting seperti tahun lalu. Langkah pencegahan stunting yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia termasuk di dalamnya adalah memenuhi kebutuhan gizi sejak ibu hamil.
ADVERTISEMENT
dr. Cyntia Puspa Pitaloka, M.Kes, Dosen Departemen Mata Kuliah Umum Petra Christian University (PCU) mengungkapkan, secara garis besar permasalahan gizi pada ibu hamil dibedakan menjadi 2, yakni masalah gizi makro dan masalah gizi mikro.
"Gizi makro adalah zat gizi yang diperlukan ibu hamil dalam jumlah yang banyak. Sedangkan gizi mikro adalah zat gizi yang jumlahnya sedikit tapi sangat diperlukan ibu hamil," terangnya kepada Basra, Kamis (25/1).
Cyntia melanjutkan masalah gizi makro manifestasinya berupa kurang energi kronis. Ada pun masalah gizi mikro mayoritas manifestasi nya pada ibu hamil berupa anemia.
"Jadi 2 masalah gizi yang paling banyak dialami ibu hamil di Indonesia adalah masalah kurang gizi kronis dan anemia," imbuhnya.
Cyntia lantas mengungkapkan gejala ibu hamil yang mengalami masalah kurang gizi kronis, yakni terlihat kurus. Ini karena yang bersangkutan kekurangan karbohidrat, protein, dan lemak.
ADVERTISEMENT
"Orang kekurangan karbohidrat, protein, dan lemak itu khas penampakannya kurus. Nah ibu hamil dikatakan kurang gizi kronis apabila lingkar lengan atasnya kurang dari 23,5 sentimeter," paparnya.
Sedangkan gejala anemia pada ibu hamil mencakup 5L, yakni lemah, letih, lesu, lelah, dan lalai, serta sesak napas.
"Biasanya juga agak pucat ya. Dari jari-jari, bibir, dan di bawah kelopak mata itu pucat," tuturnya.
Cyntia mengatakan, untuk mencegah anemia pada ibu hamil pemerintah telah memberikan suplemen berupa tablet tambah darah. Tablet ini harus dikonsumsi ibu hamil minimal 90 hari masa kehamilannya.