Dukung ASI Eksklusif, Mahasiswa Unusa Kawal Kampung ASI Wonokromo

Konten Media Partner
6 Agustus 2019 11:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pendampingan Kampung Asi oleh Unusa. Foto-foto : Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Pendampingan Kampung Asi oleh Unusa. Foto-foto : Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Mulai tanggal 1 sampai 7 Agustus masyarakat dunia memperingati World Breastfeeding Week atau Pekan ASI Sedunia. Tema yang diusung WHO tahun ini 'Empower Parents, Enable Breastfeeding' atau yang dapat diartikan sebagai 'Memberdayakan orang tua, Sanggup Menyusui'.
ADVERTISEMENT
Tujuan dari tema ini untuk memberi kesadaran pada semua pihak bahwa kesuksesan menyusui bukan hanya ada di pundak ibu. Ada peran ayah dan peran kebijakan perusahaan (bagi ibu-ibu berkarir) yang ikut menentukan keberhasilan pemberian ASI eksklusif di enam bulan pertama.
Berniat membantu para ibu tersebut, sepuluh mahasiswa program studi D3 Kebidanan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) melakukan Pembinaan Kampung ASI di Kelurahan Wonokromo Surabaya. Kesepuluh mahasiswa tersebut adalah Diana Lindah Safitri, Ryska Setiari Putri, Cindy Ferawati Niko, Hanna Uswatun Hasanah, Sinta Adik Ayu Mufida, Seif Firinda, Anisa Fitriya, Ratima, Anita, dan Elizza Amelia.
Program Pembinaan Kampung ASI di Kelurahan Wonokromo ini telah lolos seleksi Program Holistik Bina Desa (PHBD) 2019 yang diselenggarakan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti).
ADVERTISEMENT
“Saat kami melakukan survei, ternyata kasus pemberian ASI eksklusif masih rendah. Masih banyak bayi di Kelurahan Wonokromo, yang tidak mendapatkan ASI eksklusif karena ibunya harus bekerja. Kami ingin mengedukasi para ibu tentang pentingnya ASI eksklusif bagi bayi,” kata Anisa Fitriya, saat dijumpai Basra disela peluncuran program Rumah ASI, Senin (5/8).
Anisa menjelaskan, di kawasan kelurahan Wonokromo sebenarnya sudah terbentuk Kampung ASI, tepatnya di wilayah RW 2 Kelurahan Wonokromo. Hanya saja program tersebut belum berjalan secara optimal.
Dari hasil survei yang dilakukan akhirnya diketahui para kader Kampung ASI setempat masih bingung bagaimana mengimplementasikan program pembinaan kepada warga sasaran, yakni ibu menyusui maupun ibu hamil.
Anisa Fitriya, mahasiswa Unusa.
Dibantu dua dosen pendamping yakni dosen prodi D3 Kebidanan FKK Unusa, dan dosen pembina himpunan mahasiswa (Hima) D3 Kebidanan FKK Unusa, tim mahasiswa melakukan pendekatan kepada kader dan pendamping untuk menerapkan program kerja lapangan tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam program pendampingan yang berlangsung selama 6 bulan ke depan tersebut, tim PHBD Unusa mengajak si ibu untuk menabung uang secara mandiri atau menitipkannya melalui TABUSI (Tabungan Siap ASI) agar bisa membeli pompa ASI terutama bagi ibu bekerja.
Sementara itu, dosen pembina Hima D3 Kebidanan FKK Unusa, Esty Puji Rahayu, menuturkan Rumah ASI adalah program inovasi untuk Kampung ASI yang belum ada di kelurahan yang lain.
“Setelah mendapat pelatihan manajemen rumah ASI, Kelompok Pendukung ASI akan dapat melayani keluhan ringan dalam pemberian ASI. Contohnya ASI tidak lancar, posisi menyusui yang salah, solusi pengadaan peralatan ASI bagi ibu bekerja, dll. Sedangkan untuk masalah yang memerlukan penanganan medis seperti bayi kuning, Rumah ASI akan melakukan rujukan ke puskesmas,” kata Esty.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, lanjut Esty, masalah ringan yang sering menjadi penyebab gagalnya ASI eksklusif dapat teratasi sejak dini melalui pemberdayaan KP ASI.
Adapun fasilitas rumah ASI yang diberikan antara lain buku administrasi rumah ASI, papan nama rumah ASI, pompa ASI manual dan elektrik, cooler bag, botol kaca penampung ASI, 3 banner edukasi sebagai media edukasi rumah ASI, dan lembar tabusi (tabungan siap ASI)
“Fasilitas Rumah ASI akan diberikan untuk 8 Rumah ASI di Kelurahan Wonokromo. Dengan demikian 1 RW di Kelurahan Wonokromo akan memiliki 1 Rumah ASI," pungkasnya. (Reporter : Masruroh / Editor : Windy Goestiana)