Konten Media Partner

Edo Ciptakan Sistem Pendeteksi Ekspresi Wajah untuk Analisis Gaya Belajar Anak

14 Agustus 2024 16:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Edo Abriyanto Putra, mahasiswa Untag Surabaya, saat mempresentasikan karyanya. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Edo Abriyanto Putra, mahasiswa Untag Surabaya, saat mempresentasikan karyanya. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Edo Abriyanto Putra, menciptakan sebuah karya inovatif melalui skripsinya yang berjudul ‘Implementasi YOLO dalam Sistem Rekognisi Ekspresi Wajah untuk Analisis Gaya Belajar Sekolah Dasar’. Karya merupakan dipandang sebagai sebuah terobosan modern yang dapat memberikan solusi konkret dalam sektor pendidikan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
You only look once (YOLO) adalah gelombang baru AI di bidang deteksi objek.
Edo mengaku membutuhkan waktu lima bulan merancang sebuah sistem berbasis kecerdasan buatan (AI) yang mampu mendeteksi berbagai ekspresi wajah secara real-time.
“Sistem ini menggunakan algoritma deep learning untuk mengidentifikasi ekspresi wajah siswa sekolah dasar saat mereka mengerjakan soal-soal, sehingga dapat mengetahui gaya belajar mereka—apakah visual, auditori, atau kinestetik,” ujar Edo, kepada Basra, Rabu (14/8).
Dalam pengembangannya, Edo menggunakan para siswa di sekolah dasar tempat dia bekerja sebagai objek penelitian. Uji coba menunjukkan bahwa sistem ini mampu mengenali berbagai ekspresi wajah siswa, seperti bahagia, sedih, bosan, atau terganggu.
Teknologi ini diharapkan dapat membantu para guru dalam mendeteksi gaya belajar siswa, sehingga proses pembelajaran dapat dimaksimalkan dan hasil yang dicapai menjadi lebih optimal.
ADVERTISEMENT
Edo menjelaskan bahwa motivasi di balik pembuatan sistem ini adalah keinginannya untuk mengetahui gaya belajar siswa.
"Dengan mengetahui gaya belajar mereka, saya dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran," ujarnya.
Mahasiswa yang akan diwisuda pada akhir Agustus ini juga merasa bangga dengan pencapaiannya.
"Saya berharap karya ini dapat diterapkan secara luas sehingga siswa-siswi di Indonesia dapat menerima pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar mereka," tambahnya.
Edo berharap inovasinya dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan memberikan dampak positif bagi para siswa di seluruh negeri.