Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Edukasi Obat dan Makanan ke Warga Surabaya, Anggota DPR RI Gandeng BPOM
11 Mei 2025 11:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Kesehatan merupakan modal utama bagi setiap manusia untuk dapat menjalani keberlangsungan hidupnya. Mengonsumsi obat untuk kesehatan juga perlu diperhatikan secara detail dan sesuai anjuran dokter agar tidak terjadi kesalahan yang fatal dalam penggunaan obat dan makanan.
ADVERTISEMENT
Sejumlah warga dari berbagai daerah di Surabaya berkumpul di Kecamatan Wiyung Surabaya (10/5) untuk mendapatkan penyuluhan penting terkait pemilihan dan penggunaan obat yang sesuai dan terdaftar melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan. Pentingnya memeriksa setiap jenis obat-obatan yang dikonsumsi dengan memperhatikan label dan tanggal kadaluarsa, ini juga berlaku untuk peralatan kosmetik.
Ketua Tim indeks pelayanan publik BPOM Surabaya, Yuli Ekowati menyarankan kepada seluruh warga sebelum menggunakan obat dan makanan, baiknya cek Kemasan, Label, Izin edar, Kedaluwarsa (KLIK).
"Lihat kemasannya apakah masih bagus atau rusak, baca informasi yang tertera pada label, cermati komposisinya. Pastikan barang tersebut memiliki izin edar. Selanjutnya pastikan barang tersebut tidak kedaluwarsa," jelas Yuli.
Perihal tersebut juga diutarakan oleh Anggota Komisi IX DPR Republik Indonesia, Indah Kurnia yang berpesan kepada warga agar lebih berhati-hati dalam memilih obat atau makanan agar tidak salah dalam menggunakan obat dan makanan, karena dampaknya akan luar biasa didalam tubuh jika tidak cermat dan teliti.
ADVERTISEMENT
“Nah, ini penting dan harus diperhatikan bagi warga sekalian untuk bijak dalam memilih obat yang dikonsumsi. Oleh karenanya kami mempunyai program bersama BPOM Kota Surabaya sebagai mitra kerja komisi IX DPR RI melakukan pengawasan dalam konsumsi obat dan makanan kepada masyarakat,” ujarnya.
Dalam forum yang sama, salah satu topik pembahasan yang menyita perhatian warga adalah pembuatan makanan tahu dari limbah sampah yang viral dalam beberapa minggu terakhir ini di Jawa Timur.
Menurut Indah Kurnia, permasalahan ini akan dibawa pada rapat khusus komisi IX karena dapat merusak generasi kita di masa depan jika tidak segera dihentikan.
“Saya akan membawa masalah ini ke Komisi IX karena ini membahayakan anak cucu kita bisa terkontaminasi oleh zat-zat dari bahan bakar sampah. Kegiatan industri ini perlu diawasi juga oleh Kementrian terkait jika memang terdapat bahan-bahan yang membahayakan, apalagi dari sampah. Tahu dan tempe ini makanan asli Indonesia yang sudah merakyat, untuk itu kejadian ini harus segera diatasi,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Kerjasama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia dengan BPOM dalam melakukan pengawasan obat-obatan dan makanan kepada masyarakat adalah prioritas. Beberapa kejadian yang kerap terjadi akibat kesalahan penggunaan obat dan skincare yang tersebar di media sosial menjadi hal yang membahayakan. Berbagai penawaran dari brand dengan harga yang murah dan terjangkau tetapi tidak memenuhi syarat BPOM juga dapat berakibat fatal.