EduVent School, Belajar Menyenangkan Lewat Game Petualangan Karya Dosen ITS

Konten Media Partner
22 Februari 2024 18:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang guru sedang mengakses EduVent School. Foto: Humas ITS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang guru sedang mengakses EduVent School. Foto: Humas ITS
ADVERTISEMENT
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ciptakan metode pembelajaran baru melalui Educational Role Playing Game (ERPG). Metode pembelajaran ini dirancang dengan eksplorasi petualangan yang menyenangkan dalam menapaki Kurikulum Merdeka bagi siswa dan mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Dosen Departemen Sistem Informasi ITS, Ir Achmad Holil Noor Ali M Kom menyatakan bahwa ingin memberikan pembelajaran yang dapat diserap dengan baik oleh siswa dan mahasiswa. Hal tersebut karena sistem pembelajaran dari berbagai kurikulum belum tersampaikan dengan baik.
“Metode pembelajaran harus turut berevolusi sesuai kebutuhan dan keinginan dari siswa,” ujar pria yang kerap disapa Holil ini dalam keterangannya seperti dikutip Basra, Kamis (22/2).
Holil mengungkapkan jika sarana yang dapat digunakan dalam mewujudkan pembelajaran tersebut dapat melalui ERPG EduVent School. Sarana ini tidak hanya menyoal fakta, angka, dan rumus, tetapi memfasilitasi penyampaian ekspresi dalam merancang proyek kreatif dari siswa. Hal itu untuk membiasakan siswa dalam mencari solusi untuk masalah dunia nyata.
Selain dari siswa atau mahasiswa sebagai subjek pembelajaran, pengajar juga dituntut menjadi pemandu dalam menjelajahi dunia kreativitas pembelajar. Dosen maupun guru sebagai pengajar turut aktif dalam membuka dunia baru dengan memberi bahan ajaran penunjang.
ADVERTISEMENT
“Tak hanya membimbing, pengajar menjadi mentor yang dapat mengasah potensi setiap pembelajarnya,” ucap Holil.
Menurut Holil, peran pembelajar pada ERPG EduVent School ini sebagai pahlawan dengan karakter tertentu yang berpetualang untuk menyelesaikan suatu misi. Adapun karakter ini mencerminkan kepribadian siswa yang terdiri dari tiga karakter yakni guardian, healer, dan mage.
“Dengan menjadi karakter tertentu, anak akan memilih strategi belajar seperti apa yang ingin diadopsi satu semester ke depan,” imbuhnya.
Dengan begitu, peran yang dipilih pembelajar sejak awal akan menjadi penentu seberapa besar tugas yang ingin diambil dan diselesaikan, serta menjadi penentuan nilai mereka. Melalui pemilihan karakter juga, pengajar dapat mengidentifikasi tipe belajar dan kepribadian individu siswanya.
“Terpenting, mereka tidak hanya belajar untuk nilai, tetapi belajar untuk hidup,” tukasnya.
ADVERTISEMENT
Holil juga mengungkapkan ERPG Eduvent School bukan hanya menyuarakan Kurikulum Merdeka dari kertas, tetapi mewujudkannya dalam prestasi nyata di kelas. Selain itu, menciptakan lingkungan pembelajaran yang menyenangkan dan mendukung perkembangan siswa.
“Semoga dunia pendidikan dapat merangkul semangat petualangan, kreativitas, dan keunikan dalam setiap proses belajar” tutupnya.