Epidemiolog Ungkap Pentingnya Vaksin Booster untuk Tekan Kasus COVID-19

Konten Media Partner
12 Juli 2022 11:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo akan menerapkan kebijakan terkait pemberlakuan vaksin booster atau vaksin dosis ketiga sebagai syarat perjalanan dan mobilitas masyarakat.
ADVERTISEMENT
Aturan tersebut nantinya akan diatur dalam peraturan Satgas dan peraturan turunan lainnya.
Menanggapi hal itu, epidemiolog Unair Laura Navika Yamani mengatakan, kebijakan itu perlu dilakukan karena kasus COVID-19 mulai meningkat kembali.
Selain itu, hal ini juga menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan antibodi setiap orang yang mungkin sudah mulai menurun sehingga harus diperkuat lagi.
“Kebijakan ini saya rasa bisa dikontrol oleh pemerintah tentang perlunya kesadaran dan pentingnya vaksin booster untuk menekan kasus COVID-19,” kata Laura, Selasa (12/7).
Laura menjelaskan, jika kebijakan ini dapat menekan penyebaran kasus COVID-19 yang kemungkinan muncul bersama adanya varian baru.
Untuk itu, memperkuat sistem imunitas tubuh melalui program vaksin booster dapat dilakukan, mengingat capaian vaksin booster masyarakat Indonesia hingga saat ini masih di bawah 50 persen.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah bisa mengaktifkan kembali sentra vaksinasi di berbagai tempat dan meningkatkan tracing ketika kasus meningkat. Harapannya kebijakan tersebut dapat menekan penyebaran kasus COVID-19," jelasnya.
Tak lupa, ia juga mengungkapkan bahwa strategi menangani kasus COVID-19 masih sama baik dengan adanya varian baru ataupun tidak.
“Kombinasi 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) dan 3T (tracing, testing, treatment) tetap menjadi kunci utama dalam penanggulangan atau menekan kasus COVID-19,” tukasnya.