Konten Media Partner

Fashion Show Anak-anak Down Syndrome Pakai Batik Buatan Sendiri

3 Oktober 2024 12:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fashion show anak-anak down syndrome. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Fashion show anak-anak down syndrome. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anak-anak down syndrome di Surabaya mempunyai cara tersendiri merayakan Hari Batik Nasional. Mereka berlenggak lenggok di atas panggung memamerkan batik yang mereka buat sendiri.
ADVERTISEMENT
Belasan anak-anak down syndrome itu berlenggak lenggok bak model profesional. Mengenakan t-shirt berwarna putih dengan paduan celana jeans, tampilan mereka dipermanis dengan selembar kain batik yang dililitkan sebagai sarung yang membalut celana jeans.
Leo Arief Budiman, founder komunitas Disabilitas Berkarya, mengungkapkan batik-batik yang dikenakan anak-anak berkebutuhan khusus tersebut mulai dibuat sejak bulan Juli lalu.
"Mereka bikin sendiri batiknya, bikin batik di atas kain sprei bekas yang diberikan hotel Shangrila. Bikin sejak bulan Juli," tutur pria yang juga pembatik ini, saat ditemui Basra disela perayaan Hari Batik Bersama Penyandang Down Syndrome yang digelar di Hotel Shangrila Surabaya, Kamis (3/10).
Leo melanjutkan, kain sprei bekas tersebut dipotong menjadi 2 bagian kemudian dibuat sebagai media membatik anak-anak down syndrome. Leo memberikan kebebasan kepada anak-anak tersebut membuat motif batik sesuai imajinasinya.
ADVERTISEMENT
"Ini batik abstrak, jadi motif ya sesuai imajinasi mereka. Kita membebaskan mereka berimajinasi membuat batik," terang pria yang kerap disapa Leo Gemati ini.
Tak hanya membuat sketsa batik, saat pewarnaan juga dilakukan sendiri oleh anak-anak down syndrome tersebut.
"Iya mereka yang bikin sendiri, dari sketsa sampai pewarnaan," imbuhnya.
Bagi Leo, butuh kesabaran tersendiri mengajari anak-anak down syndrome tersebut membatik. Komunikasi diakui Leo menjadi kendala saat mengajari mereka membatik.
"Komunikasi ya terutama, karena anak-anak down syndrome ini kan komunikasinya juga kurang lancar," tuturnya.
Menurut Leo, membatik bisa berdampak positif bagi anak-anak down syndrome. Salah satunya dapat merangsang sel-sel motorik.
Selain dikenakan sebagai sarung, dalam fashion show tersebut ada juga karya batik berupa tas tangan hingga ikat kepala.
ADVERTISEMENT