Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Film 'Cinta Dalam Ikhlas' Ajak Anak Muda Berprasangka Baik pada Sang Pencipta
25 November 2024 10:07 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Proses penerimaan dan mengikhlaskan, merupakan dua hal yang menjadi inti dari perjalanan hidup tiap manusia. Dua hal ini juga menjadi poin utama dalam film religi terbaru produksi Starvision 'Cinta Dalam Ikhlas'.
ADVERTISEMENT
"Film ini merupakan kisah nyata saya yang saya tuangkan lewat tulisan hingga menjadi sebuah buku. Di buku itu berisi tentang bagaimana saya struggling ketika masa pencarian jati diri dan berjuang untuk karier saya dan ketika saya bertemu seorang wanita, yang sekarang adalah istri saya, dan di pertemuan itu membawa perjalanan kepada kita dalam menemui jati diri yang lebih baik,” ungkap Abay Adhitya, penulis buku sekaligus naskah film 'Cinta Dalam Ikhlas', saat meet and greet di Kampus B Unusa, Minggu (24/11) sore.
Abay menuturkan esensi utama dalam film ini berpusat pada proses penerimaan dan mengikhlaskan, dua hal yang menjadi inti dari perjalanan hidup tiap manusia.
“Setiap orang pasti mengalami fase berat dalam hidup, baik itu kehilangan, kegagalan, atau kekecewaan. Film ini ingin menunjukkan bahwa meskipun sulit, proses tersebut menjadi sangat penting untuk pertumbuhan diri,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ia berharap pesan ini dapat memberi dampak positif khususnya bagi generasi muda untuk menjadi lebih kuat dan bijaksana dalam menghadapi fase-fase berat dalam hidup mereka.
Para pemeran film ini mengungkapkan pentingnya nilai-nilai kehidupan yang bisa menjadi pelajaran bagi generasi muda.
Berperan sebagai Athar, Abun Sungkar mengajak para penonton utamanya para generasi muda untuk berani bermimpi dan memiliki tekad kuat untuk mengejar apa yang menjadi goals-nya dalam hidup.
“Sebagai anak muda, kita harus punya mimpi tinggi dan itu harus, justru kita nggak boleh ragu. Ketika kita punya mimpi, kita menjadi punya arah dan motivasi, dari situ melatih kita sebagai individu yang bertanggung jawab, jangan lupa juga harus siap ikhlas jika yang terjadi tidak sesuai yang diinginkan, tapi dari situ kita nggak boleh nyerah,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan yang sama, Adhisty Zara mengaku film ini juga memberikan pelajaran untuk selalu berprasangka baik kepada Allah.
“Dari film ini, kita juga ingin menyampaikan kalau kita harus selalu bersikap lapang dada dalam apa pun, ketika kita ikhlas di situ pasti ada kado kebahagiaannya,” ucapnya.
"Kami berharap film ini bisa menginspirasi penonton untuk terus berbuat baik dengan tulus,” ujar Zara yang berperan sebagai Ara.
Sementara itu, Ir. Sukemi selaku Kepala Humas dan Marketing Unusa, mengapresiasi kedatangan para pemain dan menyatakan bahwa acara ini sejalan dengan misi Unusa untuk membentuk mahasiswa yang tidak hanya unggul secara akademik tetapi juga memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang luhur.
“Film Cinta Dalam Ikhlas ini memberikan gambaran nyata tentang pentingnya ketulusan dalam kehidupan. Kami berharap mahasiswa dapat memetik hikmah dan menerapkannya dalam keseharian mereka,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Tayang serentak di bioskop mulai 28 November, film yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama ini berkisah tentang Athar (Abun Sungkar) yang bertemu dengan Ara (Adhisty Zara) dan membuat dirinya jadi lebih baik. Namun mereka masih terlalu muda dan harus mengejar mimpinya. Mereka berpisah, untuk memantaskan diri dan belajar saling mengikhlaskan. Pertemuan Athar dengan Zein (Omar Daniel) yang menjadi sahabat dan mentornya saat kuliah, mengantarnya bertemu dengan Salsabila (Zoe Abbas Jackson) dan Tari (Maizura), yang sekaligus menjadi ujian di antara mereka.