news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Gaun Pesta Eksklusif dari Tenun Ikat Kediri

Konten Media Partner
8 Maret 2020 8:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rancangan Ratna Kusumawati, pemilik Kalasenja Studio yang mengangkat tenun ikat Kediri. Foto-foto : Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Rancangan Ratna Kusumawati, pemilik Kalasenja Studio yang mengangkat tenun ikat Kediri. Foto-foto : Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Bicara tentang wastra atau kain tradisional, Indonesia beruntung karena punya banyak pilihan seperti batik, songket, dan tenun dari berbagai daerah. Salah satu tenun ikat yang tertua berasal dari Kediri, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Tenun ikat Kediri sudah ada sejak zaman Kerajaan Kediri di abad 11-13. Salah satu pola pada tenun ikat yang disebut gringsing bahkan sudah digunakan sejak abad ke-12.
Pada tahun 1950 sampai 1970an, tenun ikat dari Kediri makin ternama karena warga keturunan Tionghoa ikut memproduksi tenun tersebut dengan ATBM atau alat tenun bukan mesin.
Kejayaan tenun ikat Kediri seolah memudar di tahun 1985 saat pemerintah mendatangkan ratusan mesin tenun modern yang punya kecepatan produksi melebihi ATBM dengan harga jual lebih murah.
Seolah ingin membangkitkan kejayaan tenun ikat Kediri, desainer Ratna Kusumawati, pemilik Kalasenja Studio ini menciptakan gaun pesta ekslusif berbahan tenun ikat Kediri.
"Motif tenun ikat Kediri kan bagus-bagus, apalagi tenun ikat Kediri ini punya keunggulan dibanding tenun dari daerah lain, yakni lebih halus kainnya," jelas Ratna, disela perhelatan Kamini Show, Sabtu (7/3).
Terinspirasi dari sosok Ratu kerajaan-kerajaan di Nusantara yang anggun sekaligus tangguh, Ratna mendesain tenun ikat Kediri menjadi gaun pesta kekinian.
ADVERTISEMENT
Selain kain tenun ikat Kediri sebagai bahan utama, Ratna juga memadukan beberapa bahan lain seperti lace, tile, dan organza.
Untuk membuat gaun dengan desain ball gown yang ringan itu, Ratna membutuhkan waktu satu minggu. Motivasi Ratna mengangkat kain tenun ikat Kediri merupakan salah satu upaya agar kain warisan Nusantara ini lebih banyak dikenal masyarakat terutama di kalangan milenial.
"Agar tenun bisa mengena di kalangan milenial, maka desainnya harus inovatif. Motif-motifnya sudah bagus, tinggal variasi desainnya saja," tukasnya.
Gaun rancangan Ratna tersebut tampil bersama deretan gaun lainnya hasil kreasi dari perancang yang tergabung dalam Perkumpulan Pengusaha Busana (Persana) Jawa Timur.