Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Gedung Korp Cacat Veteran di Surabaya, Peninggalan Belanda yang Terbengkalai
9 November 2024 13:12 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Kota Lama Surabaya yang kaya akan keindahan dan nilai sejarah, kini kembali bersinar setelah direvitalisasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Kota Lama Surabaya menjadi saksi bisu perjalanan Kota Pahlawan, mulai dari masa kolonial hingga era kemerdekaan.
ADVERTISEMENT
Namun di balik megahnya sederet bangunan bersejarah di kawasan Kota Lama Surabaya yang telah direvitalisasi, ada satu bangunan yang seolah terlupakan. Bangunan itu adalah Gedung Kantor Korps Cacat Veteran RI (KCVRI) yang berada di jalan Rajawali nomor 47. Gedung ini dulu merupakan kompleks bekas kantor komunikasi milik Belanda. Sampai saat ini gedung yang telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya itu masih digunakan sebagai Kantor Korp Cacat Veteran RI.
Selain berfungsi sebagai kantor, di kompleks ini juga terdapat beberapa rumah tinggal yang dihuni oleh keluarga veteran yang tidak mendapat perumahan sejak perang kemerdekaan berakhir.
"Di sini yang tinggal keluarga mendiang veteran cacat, tidak boleh ada dari orang luar. Sekitar ada 14 KK yang tinggal di sini," ujar Karyanto, Ketua Korps Cacat Veteran RI Provinsi Jawa Timur, kepada Basra, Sabtu (9/11).
Pria yang kerap disapa Nanang ini mengungkapkan, di balik revitalisasi kawasan Kota Lama Surabaya, kompleks gedung korps cacat veteran ini tak disentuh oleh Pemkot.
ADVERTISEMENT
"Kita memang bangunan cagar budaya, ada plakatnya. Tapi kita tidak masuk program revitalisasi Kota Lama. Hanya bagian depan saja yang dipaving Pemkot, itu pun saya yang ngotot minta (dipaving)," terang Nanang.
Karena tak mendapat sokongan dana dari Pemkot Surabaya untuk melakukan renovasi, Nanang bersama para penghuni kompleks bangunan tersebut berinisiatif melakukan renovasi secara mandiri.
"Kita sudah melakukan renovasi mushola, kita lakukan secara mandiri. Tapi karena dananya terbatas tidak banyak yang bisa kita lakukan (renovasi)," tuturnya.
Selain rumah tinggal, di dalam kompleks ini juga terdapat sekolah Taman Kanak-kanak (TK) dan 2 bunker yang masih terawat.
Karena tak kunjung mendapat perhatian dari Pemkot, Nanang berinisiatif untuk menyewakan bagian depan dari kompleks bangunan bersejarah tersebut. Ini bisa dilihat dari sebuah spanduk yang bertuliskan 'Dikontrakkan kantor'.
ADVERTISEMENT
"Hanya bagian depannya yang kita sewakan. Kan terletak di pinggir jalan raya ya jadi cocok kalau dipakai untuk kafe atau tempat nongkrong kekinian," tukasnya.
Nanang melanjutkan, nantinya uang hasil dari kontrakan tersebut bisa digunakan sebagai biaya renovasi kompleks gedung korps cacat veteran ini.
Di momen peringatan Hari Pahlawan ini, Nanang berharap ada lebih banyak perhatian dari pemerintah kepada para veteran dan keluarganya.
"Jangan hanya pas acara seremonial saja kita diperhatikan. Semoga ke depan ada kepedulian lebih tinggi dari pemerintah kepada para veteran dan keluarganya," tandasnya.