Gelar Pameran 'Perempuan', Fotografer di Surabaya Berupaya Bangkit Saat Pandemi

Konten Media Partner
17 September 2020 18:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pameran fotografi bertajuk 'Perempuan, di Mata, di Hati, di Rasa' yang digerar di Visma Art Gallery Surabaya. Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Pameran fotografi bertajuk 'Perempuan, di Mata, di Hati, di Rasa' yang digerar di Visma Art Gallery Surabaya. Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Sempat merasa lemah dan tak berdaya ketika harus menjalani masa-masa sulit di rumah saja sejak pandemi COVID-19 merebak. Veny Laksono, owner Celtic Creative bertekad untuk bangkit.
ADVERTISEMENT
Menggandeng sejumlah fotografer, Veny menggelar pameran fotografi bertajuk 'Perempuan, di Mata, di Hati, di Rasa'. Bertempat di Visma Art Gallery Surabaya, pameran ini akan berlangsung hingga Minggu (20/9/2020).
“70 persen peserta pameran merupakan wedding fotografer profesional dan lainnya dengan latar belakang profesi berbeda,” ujar Veny kepada Basra, Kamis (17/9).
Gelaran ini, kata Veny, menjadi pameran fotografi yang diselenggarakan pertama kali di Surabaya selama pandemi COVID-19.
"Ini merupakan ekspresi kami. Kami memilih berekspresi melalui karya. Ada yang menyampaikan ekspresi dengan demo, bikin viral dan yang lain. Kami bersuara secara beda," jelas Veny.
Veny lantas menuturkan, pameran ini juga bertujuan untuk memompa semangat pekerja seni, sebab selama pandemi ini nyaris tak ada yang bisa dilakukan. Namun, tegas Veny, sebagai manusia seyogyanya tidak boleh berhenti berkarya.
ADVERTISEMENT
"Maka dari itu kenapa kita beranikan diri untuk membuat pameran ini dan ternyata mendapat sambutan hangat dari fotografer berbagai daerah, mulai Surabaya, Jakarta, Semarang dan Bali," tukasnya.

Terkait tema 'Perempuan' yang dipilih, Veny mengungkapkan jika objek perempuan selalu memiliki daya tarik tersendiri bagi para fotografer.
"Perempuan adalah manusia yang paling sulit untuk dipahami. Maka, setiap angle gerak perempuan dalam foto menceritakan ragam kisah berbeda dengan tagline di mata, di hati dan di rasa," paparnya.
Mengenai warna dari foto yang dipamerkan, kata Veny, tak ada aturan khusus menyodorkan hitam putih ataupun warna warni ceria. Setiap foto merupakan cerminan dari karakter yang ingin ditampilkan. Hitam putih lebih bermakna, namun foto berwarna juga lebih hidup.
ADVERTISEMENT
"Misal saja foto Wali Kota Risma saat berada di tengah kebakaran gedung atau tengah memantau lalu lintas melalui layar dalam kantornya. Wow fantastis! Foto itu passionate sesuai karakter Bu Risma," tukasnya.
Melalui pameran ini pula Celtic, kata Veny, ingin memberikan inspirasi bagi semua seniman di Surabaya maupun di Indonesia, jangan kalah dengan pandemi. Menularkan semangat never stopped doing good things.