Gerhana Bulan Total Bisa Picu Kenaikan Air Laut, Bagaimana Prosesnya?

Konten Media Partner
9 November 2022 7:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gerhana Bulan Total. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Gerhana Bulan Total. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Gerhana Bulan Total yang terjadi 8 November 2022 dapat dilihat di sebagian besar wilayah di Indonesia. Lalu apa yang dimaksud dengan Gerhana Bulan Total (GBT)?
ADVERTISEMENT
Menurut Teguh Tri Susanto Kasie Data dan Informasi BMKG Juanda, Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan.
Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan
posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
"Gerhana Bulan Total terjadi saat posisi Bulan-Matahari-Bumi sejajar. Hal ini membuat Bulan masuk ke umbra Bumi. Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat berwarna merah," kata Teguh kepada Basra, (8/11).
Diungkapkan Teguh, pada tahun 2022 terjadi 4 kali gerhana, yaitu 2 kali gerhana Matahari dan 2 kali gerhana Bulan. Rinciannya adalah sebagai berikut :
1. Gerhana Matahari Sebagian (GMS) 30 April 2022 yang tidak dapat diamati dari Indonesia.
ADVERTISEMENT
2. Gerhana Bulan Total (GBT) 16 Mei 2022 yang tidak dapat diamati dari Indonesia.
3. Gerhana Matahari Sebagian (GMS) 25 Oktober 2022 yang tidak dapat diamati dari Indonesia.
4. Gerhana Bulan Total (GBT) 8 November 2022 yang dapat diamati dari Indonesia.
"Adapun Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya
Matahari oleh Bulan sehingga tidak semua cahayanya sampai ke Bumi dan selalu terjadi pada saat fase bulan baru," jelas Teguh.
Dikatakan Teguh, pihaknya mengimbau masyarakat di wilayah pesisir mewaspadai pasang air laut semasa fenomena gerhana bulan total.
"Waspadai fenomena pasang maksimum air laut yang berpotensi mengakibatkan banjir rob terjadi pada tanggal 8 – 12 November 2022 yang dapat mencapai ketinggian 130 - 140 cm dari permukaan laut di wilayah pesisir," papar Teguh.
ADVERTISEMENT
Saat gerhana bulan total terjadi, tinggi permukaan air laut akan mengalami kenaikan karena posisi matahari, bulan, dan bumi yang segaris.
Adapun wilayah pesisir tersebut di kawasan Jatim antara lain:
• Pelabuhan Surabaya
Tanggal 8 Nov 2022 s/d 12 Nov 2022 Pukul (pukul 23.00 – 24.00 WIB)
• Surabaya Barat, termasuk Gresik, Lamongan, dan Tuban
Tanggal 8 Nov 2022 s/d 12 Nov 2022 Pukul (pukul 21.00 – 23.00 WIB).
Hal ini dapat berdampak dengan munculnya genangan air yang dapat mengganggu transportasi di sekitar
pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam dan perikanan darat, serta kegiatan bongkar muat di Pelabuhan.
"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari Pasang Air Laut Maksimum serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG," tukasnya.
ADVERTISEMENT