Guru SD Asal Surabaya Jadi Wasit Olimpiade Tokyo 2020, Begini Reaksi Dispendik

Konten Media Partner
9 Agustus 2021 14:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Qomarul Lailah saat jadi wasit pertandingan badminton di Olimpiade Tokyo 2020. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Qomarul Lailah saat jadi wasit pertandingan badminton di Olimpiade Tokyo 2020. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Qomarul Lailah atau yang akrab disapa Lia merupakan guru mata pelajaran Bahasa Inggris dari SD Negeri Sawunggaling 1 Surabaya, yang terpilih menjadi wasit perempuan dari Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang (Kabid) Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, M. Aries Hilmi, mengaku bangga atas terpilihnya Qomarul Lailah menjadi wasit Olimpiade Tokyo 2020. Bagi dia, dengan pengalaman yang diraih tersebut dapat menumbuhkan semangat baru, baik guru maupun pelajar yang ada di Kota Pahlawan.
“Jadi memang luar biasa ada guru kita yang menjadi wasit di event internasional. Semangat inilah yang kita harapkan dan mampu mewarnai guru-guru yang ada di Kota Pahlawan,” kata M. Aries Hilmi, Senin (9/8).
M. Aries Hilmi menjelaskan, sebenarnya sosok Qomarul Lailah ini sudah beberapa kali menjadi wasit internasional. Karirnya dalam dunia perwasitan dimulai sejak tahun 2000, dimana waktu itu dirinya masih menjadi guru tenaga kontrak di salah satu SD di Surabaya.
ADVERTISEMENT
Kemudian seiring berjalannya waktu dengan berbagai prosesnya, Lia berhasil memimpin jalannya berbagai pertandingan badminton di kancah internasional.
“Tentunya ini menjadi kebanggaan buat kami semua. Bahwa tidak ada yang tidak mungkin apabila kita bersungguh-sungguh dan mengembangkan apapun yang kita miliki,” lanjutnya.
Selain itu, M. Aries Hilmi berharap, Lia dapat membagikan pengalamannya atas pencapaiannya dengan mengimplementasikan di tempat dirinya mengajar. Hal ini menjadi penting dilakukan, agar semangat tersebut dapat menular kepada para pelajar di Kota Pahlawan.
“Yang paling penting apapun kita kembangkan dan bersungguh-sungguh, karena ini bisa menjadi percontohan bagi para pelajar khususnya di SDN Sawunggaling 1,” pungkas Hilmi.