Konten Media Partner

Hamil 6 Minggu, Satu Jemaah Haji Embarkasi Surabaya Gagal ke Tanah Suci

27 Mei 2024 6:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya Abdul Haris. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya Abdul Haris. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SM (34 tahun), jemaah haji yang tergabung dalam kloter 50 dari Bondowoso, Jawa Timur, diketahui sedang hamil setelah mengikuti pemeriksaan WUS (Wanita Usia Subur) oleh tim kesehatan PPIH Embarkasi Surabaya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pemeriksaan lebih lanjut, usia kandungan jemaah haji tersebut mencapai sekitar 6 minggu. Oleh tim kesehatan, keberangkatan jemaah haji tersebut diputuskan ditunda keberangkatannya tahun ini.
SM tidak menyangka dirinya hamil setelah menunggu selama 15 tahun. SM berangkat tahun 2024 ini karena ikut penggabungan dengan ibunya. Karena adanya kejadian ini, ibunda SM tetap berangkat ke tanah suci dan SM pulang ke daerah karena usia kehamilannya belum memenuhi syarat.
Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya Abdul Haris menjelaskan, sesuai ketentuan tim Kesehatan, batasan kehamilan adalah minimal 14 minggu dan kurang dari 26 minggu.
"Jemaah haji dari Bondowoso ini usia kehamilannya kurang dari 14 minggu sehingga belum diizinkan berangkat. Jatah kursi yang kosong akan diberikan pada jemaah lain yang masuk daftar cadangan,” tutur Haris.
Pemberangkatan jemaah haji Embarkasi Surabaya telah memasuki gelombang II. Hingga Minggu (26/5), Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) telah memberangkatkan 56 kloter. Total 20.484 jemaah dan 280 petugas atau sejumlah 20.764 orang (53%) yang telah diberangkatkan ke tanah suci.
ADVERTISEMENT
Abdul Haris mengungkapkan di antara puluhan ribu jemaah yang telah diberangkatkan, ada beberapa jemaah yang tertunda keberangkatannya di asrama haji.
“Saat ini ada 6 jemaah haji tertunda keberangkatannya di asrama haji. 4 jemaah karena dirawat di RS Haji serta 2 orang adalah pendamping,” jelasnya.
“Alhamdulillah 15 orang yang tertunda karena dirawat di RS Haji dan pendampingnya kemarin, ada 9 orang yang sudah dinyatakan layak terbang termasuk pendampingnya,” tuturnya.
Oleh karena itu, lanjut Haris, hanya 6 jemaah yang tertunda keberangkatannya ke tanah suci.
Pria yang menjabat sebagai Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jawa Timur ini juga mengungkapkan kabar duka dari jemaah haji.
“Innalillahi wa inna Ilaihi rojiun, bertambah lagi jemaah haji dari Jawa Timur yang wafat. Satu jemaah haji wafat di RS Haji, yaitu Ibu Soetimur Suto, usia 67 tahun, yang tergabung kloter 12 asal Tuban pada Sabtu (25/5),” terang Haris.
ADVERTISEMENT
Sedangkan satu lagi adalah jemaah haji wafat di Makkah atas nama Sutarso Tasripin Kamsi (62 tahun). Sutarso merupakan jemaah haji yang tergabung dalam kloter 3 asal Bojonegoro. Pada Jumat (24/5) dikabarkan wafat karena sakit Jantung.
“Insya Allah para jemaah haji wafat dalam keadaan husnul khotimah karena mereka dalam kondisi syahid. Allohumma amiin,” tandasnya.