Hanya Ada 3 di Indonesia, Teknologi Ini Akurat Diagnosis Penyakit Kardiovaskular

Seorang petugas medis sedang mengecek Somatom Force CT System. Foto: Masruroh/Basra

Penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke, masih menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia dan dunia. Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan bahwa prevalensi penyakit jantung berdasarkan diagnosis dokter pada semua usia adalah 8,5 kasus per 1.000 penduduk.

Berbagai inovasi dilakukan dunia medis untuk memberikan harapan bagi pasien penyakit kardiovaskular. Salah satunya adalah menghadirkan teknologi pencitraan penyakit kardiovaskular secara signifikan melalui Somatom Force CT System.

"Dengan kecepatan, ketepatan, dan kemampuan yang sangat baik dalam menghasilkan pencitraan berkualitas tinggi dengan paparan radiasi yang lebih rendah, Somatom Force dapat memberikan akurasi diagnostik yang sangat baik untuk perawatan kardiovaskular karena memungkinkan adanya deteksi dini dan perawatan yang lebih efektif untuk penyakit," ungkap dr. Paulus Rahardjo, Sp.Rad adalah dokter spesialis radiologi RS Mitra Keluarga Surabaya, saat peluncuran Somatom Force CT System di RS Mitra Keluarga Satelit, Senin (21/4).

Paulus melanjutkan, sistem ini menggunakan teknologi dual-source yang inovatif. Alat ini mampu menghasilkan gambar jantung dengan resolusi tinggi dan kecepatan luar biasa, bahkan pada pasien yang bergerak.

Kemampuan pemindaiannya yang sangat cepat dapat memungkinkan pencitraan jantung secara mendetail dalam satu detak jantung, di mana sistem CT ini menghasilkan diagnosis presisi tinggi bahkan pada pasien dengan irama jantung yang tidak teratur.

"Sistem CT ini mengutamakan keselamatan pasien melalui kemampuannya dalam meminimalkan paparan radiasi dan mengurangi jumlah zat kontras yang diperlukan selama pemindaian berlangsung. Teknologi sumber ganda (dual-source technology) memberikan pencitraan berkecepatan tinggi dengan resolusi tinggi, yang juga mampu mengakomodasi kasus rumit sekalipun seperti pasien dengan perangkat implan atau skor kalsium yang tinggi," terangnya.

"Selain itu, kemampuannya untuk melakukan pemindaian tanpa perlu menahan napas atau beta-blocker memperluas akses perawatan ke lebih banyak pasien, termasuk anak-anak dan mereka yang memiliki kondisi kritis," imbuhnya.

Sementara itu Alfred Fahringer Country Head Siemens Healthineers Indonesia, mengatakan, saat ini Somatom Force CT System baru ada di tiga rumah sakit besar di Indonesia.

"Salah satunya di Jawa Timur yang kita luncurkan hari ini dan ini menjadi yang pertama sekaligus satu-satunya di Jawa Timur, bahkan Indonesia bagian timur," kata Alfred.

Alfred berharap dengan kehadiran alat diagnostik terbaru dan canggih ini dapat membantu pasien kardiovaskular memperoleh perawatan yang tepat.

"Teknologi ini tidak hanya memberikan akurasi diagnostik yang canggih, tetapi juga meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pasien," tandasnya.