Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Harga Kedelai Melonjak, Harga Tempe di Pasar Surabaya Naik Dua Kali Lipat
4 Januari 2021 13:49 WIB

ADVERTISEMENT
Harga kedelai yang melonjak turut berimbas pada harga jual tempe di pasaran. Di pasar tradisional di Surabaya, pedagang 'kompak' menaikkan harga jual tempe hingga dua kali lipat.
ADVERTISEMENT
"Iya mbak, harganya kita naikkan karena susah sekarang dapat barangnya (tempe). Ini saya malah baru jual hari ini setelah libur tiga hari karena enggak dapat barang," ujar Lukito, salah seorang pedagang tempe di Pasar Putat Jaya, kepada Basra, Senin (4/1).
Lukito menjual tempe lonjoran, satu lonjor kecil tempe berukuran panjang sekitar 20 cm biasanya dia jual seharga Rp 4.000, namun sekarang harganya naik dua kali lipat.
"Dapat barangnya susah, rebutan sama pedagang lain. Kesiangan dikit aja pas kulak pasti sudah enggak kebagian," imbuhnya.
Naiknya harga tempe di pasaran juga dibenarkan Jarwo Susanto, pengrajin tempe di kawasan eks lokalisasi Dolly. Meski demikian, Jarwo mengaku tak menaikkan harga jual tempe yang diproduksinya.
ADVERTISEMENT
"Pedagang yang kulak di saya memang harga jualnya dinaikkan dua kali lipat. Kalau saya harganya masih sama, enggak naik, ukurannya juga enggak saya kurangi," jelas Jarwo kepada Basra, Senin (4/1).
Untuk harga jual tempe yang diproduksinya, Jarwo masih menjual dengan harga mulai Rp 1.000 per bungkus. Harga kedelai yang melambung mengakibatkan Jarwo menderita kerugian hingga 30 persen.
"Sekarang kulak (kedelai) Rp 9.200 per kilo, biasanya kan Rp 6.800. Saya juga enggak bisa keliling jualan tempe karena selalu habis di rumah. Jam 3 pagi sudah ada yang kulak ke rumah," ujar Jarwo.
Dalam sehari Jarwo mampu memproduksi 25 kilogram tempe. Selain dikulak oleh para pedagang pasar tradisional, Jarwo juga biasa berkeliling dari satu kampung ke kampung lainnya.
ADVERTISEMENT
Jarwo berharap pemerintah dapat segera memberikan solusi terkait kenaikan harga kedelai.
"Semoga segera ada solusinya, agar tempe enggak jadi barang langka," simpulnya.