Hati-hati, Ada 280 Perlintasan Kereta Api Tanpa Palang Pintu di Jatim

Perlintasan kereta tanpa palang pintu. Foto: Source Google

Kecelakaan di perlintasan kereta api masih saja terjadi. Baru-baru ini di media sosial beredar video rekaman CCTV pemotor perempuan tewas usai tertabrak kereta api tanpa palang pintu di Sidoarjo, Jawa Timur.

Berdasarkan data KAI Daop 8 Surabaya saat ini di Jawa Timur terdapat 203 perlintasan sebidang yang memiliki palang pintu dan 280 perlintasan sebidang yang tidak dijaga (tanpa palang pintu).

Perlintasan sebidang merupakan perlintasan antara jalan dan jalur rel kereta api yang berada pada bidang tanah yang sama. Perlintasan sebidang ada yang dilengkapi dengan palang pintu perlintasan tetapi ada juga yang tanpa dilengkapi palang pintu.

Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif mengungkapkan, kewenangan pengamanan di perlintasan sebidang ada di pemerintah, bergantung jelas (status) jalan yang dilintasi rel.

"Sesuai UU no 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian kewenangan pengamanan di perlintasan sebidang ada di pemerintah, bergantung jelas (status) jalan yang dilintasi rel," jelasnya kepada Basra, Sabtu (8/4).

Luqman menuturkan, bergantung jelas jalan yang dilintasi rel maksudnya adalah status jalan tersebut apakah milik Pemkot/Pemkab atau Pemprov.

"Kalau kelas jalan kabupaten berarti kewenangan pemkab/pemkot, begitu seterusnya," imbuhnya.

Sosialisasi yang dilakukan KAI Daop 8 Surabaya tentang keselamatan di perlintasan sebidang dan juga bahaya aktivitas di sekitar jalur KA. Foto: Humas KAI Daop 8 Surabaya

Luqman pun mengingatkan agar pengendara lebih berhati-hati saat melintasi perlintasan rel kereta api (KA) terutama yang tidak memiliki palang pintu.

Luqman lantas memberikan tips aman melintasi perlintasan KA, terutama yang tidak berpalang pintu.

"Pertama patuhi rambu lalu lintas yang disediakan sebelum perlintasan, juga tingkatkan kewaspadaan. Kecelakaan (di perlintasan KA) dimulai dari adanya pelanggaran sebelumnya," paparnya.

Luqman menuturkan sebelum perlintasan rel KA biasanya akan dijumpai rambu lalu lintas peringatan. Ini untuk mengingatkan pengendara agar meningkatkan kewaspadaan saat melintasi rel KA.

"Kemudian kurangi kecepatan (saat akan melintasi rel KA). Jangan lupa tengok kanan kiri untuk memastikan kondisi sekitar. (Saat ada tanda-tanda kereta akan melintas) stop berhenti dulu," tukasnya.

Luqman mengatakan, sebagai upaya untuk meminimalisir kecelakaan di perlintasan sebidang, pihaknya terus melakukan kegiatan sosialisasi tentang keselamatan di perlintasan sebidang dan juga bahaya aktivitas di sekitar jalur KA. Kegiatan ini dilaksanakan secara rutin terutama pada bulan puasa dan menjelang angkutan Lebaran.

"Kegiatan sosialisasi dengan membentangkan spanduk imbauan di perlintasan sebidang maupun berjalan kaki menyusuri jalur KA untuk mengingatkan masyarakat yang melakukan aktivitas di sekitar jalur KA," pungkasnya.