Hati-hati, Diet yang Salah Bisa Picu Kanker

Konten Media Partner
6 Februari 2024 8:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
dr. Maria Angela, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi RS Adi Husada Undaan Wetan, saat ditemui Basra dalam talkshow 'Diet Seimbang Untuk Pencegahan dan Perawatan Kanker' yang digelar Adi Husada Cancer Center (AHCC). Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
dr. Maria Angela, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi RS Adi Husada Undaan Wetan, saat ditemui Basra dalam talkshow 'Diet Seimbang Untuk Pencegahan dan Perawatan Kanker' yang digelar Adi Husada Cancer Center (AHCC). Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyak orang ingin memiliki tubuh ideal dengan melakukan diet. Padahal, diet dan juga pilihan pola makan memiliki dampak lebih besar daripada yang dibayangkan. Termasuk memicu munculnya penyakit kronis, salah satunya kanker.
ADVERTISEMENT
"Memang diet atau pola makan yang kurang tepat bisa jadi salah satu pemicu kanker. Jadi memang ada anjuran-anjuran tertentu untuk pola makan yang disarankan untuk mencegah kanker," ungkap dr. Maria Angela, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi RS Adi Husada Undaan Wetan, saat ditemui Basra dalam talkshow 'Diet Seimbang Untuk Pencegahan dan Perawatan Kanker' yang digelar Adi Husada Cancer Center (AHCC), akhir pekan kemarin.
Maria melanjutkan, untuk mencegah kanker maka sebaiknya meminimalkan sebisa mungkin konsumsi makanan proses atau makanan yang melewati banyak proses.
"Makin ke sini makin banyak industri makanan, makanan ultra proses atau makanan yang banyak melalui proses. Itu sebenarnya bisa jadi salah satu pemicu (kanker)," imbuhnya.
Maria menuturkan pola diet yang tepat sejatinya tidak menganjurkan untuk tidak mengkonsumsi sama sekali makanan tertentu.
ADVERTISEMENT
"Pola diet yang sehat bahkan menjadi pedoman internasional itu, kita (ahli gizi) tidak sampai bilang tidak boleh makan ini-ini. Jadi dibatasi ya, sedikit saja tidak sampai berlebihan. Misalnya makanan ultra proses tadi, kemudian makanan yang terlalu tinggi gula. Jadi yang sewajarnya saja," terangnya.
"Kadar tidak berlebihan itu bisa dirinci lagi karena kan kondisi orang berbeda-beda. Jadi itu yang harus diperhatikan, jangan lupa juga atur berat badan, jangan sampai over karena itu juga bisa jadi pemicu (kanker). Aktivitas fisik (olahraga) juga penting (untuk pola diet sehat)," sambungnya.
Pemenuhan Gizi Pasien Kanker
Dalam kesempatan tersebut Maria juga menyinggung terkait pasien kanker yang sedang menjalani pengobatan kanker yang biasanya akan mengalami penurunan nafsu makan.
ADVERTISEMENT
Menurut Maria, pasien kanker akan mengalami perubahan metabolisme tubuh. Sehingga kebutuhan gizinya juga bertambah.
"Kalau memang dia (pasien kanker) benar-benar tidak mau makan, kasih saja dulu makanan apa yang dia mau. Karena lebih buruk lagi kalau dia sama sekali tidak makan, apalagi sampai gizinya kurang. Biasanya pasien kanker itu kan makannya juga tidak banyak, jadi kasih saja apa yang dia mau. Yang penting ada yang dia makan," jelasnya.
Maria menuturkan, buah cukup baik dikonsumsi bagi pasien kanker. Semakin bervariasi warna buahnya maka akan jauh lebih bagus.
"Buah selain ada kandungan vitamin dan mineral, juga ada kandungan antioksidannya yang bisa melawan sel-sel kanker. Buah dengan berbagai macam warna, kandungan antioksidannya berbeda. Jadi makin banyak warna, makin bagus. Usahakan ada buah yang berwarna agak gelap karena kandungan antioksidannya tinggi. Contohnya buah naga," paparnya.
ADVERTISEMENT
Talkshow 'Diet Seimbang Untuk Pencegahan dan Perawatan Kanker' sendiri merupakan rangkaian pembuka kegiatan yang digelar Adi Husada Cancer Center (AHCC) dalam rangkaian peringatan Hari Kanker Sedunia yang diperingati setiap tanggal 4 Februari.
Hari Kanker Sedunia atau World Cancer Day bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mengenai pencegahan, deteksi dan pengobatan kanker. Apalagi penyakit kanker merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia dengan jumlah 9,6 juta kematian per tahun.