Konten Media Partner

Hati-hati, Penderita Serangan Jantung di Usia Muda Terus Meningkat

12 Oktober 2024 9:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak muda terkena serangan jantung. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak muda terkena serangan jantung. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penyakit jantung dan pembuluh darah menyebabkan 17,3 juta kematian setiap tahunnya di dunia. Kondisi ini semakin serius dengan meningkatnya kasus serangan jantung pada usia muda.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia terdapat peningkatan prevalensi serangan jantung pada usia kurang dari 40 tahun sebanyak 2% tiap tahunnya sejak tahun 2000 sampai 2016.
Data Global Burden of Disease dan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) 2014-2019 menunjukkan bahwa penyakit jantung merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Situasi Ini semakin mengkhawatirkan dengan meningkatnya prevalensi serangan jantung pada usia muda. Kolesterol jahat (LDL) yang menumpuk di pembuluh darah menjadi salah satu faktor utama penyebab penyakit jantung.
Dr. dr. Libriansyah, MM. Sp.PD, K-EMD, FINASIM dari Divisi Endokrin, Metabolik, Diabetes RSPAL dr. Ramelan Surabaya mengungkapkan, kolesterol adalah lemak penting yang diproduksi secara alami oleh tubuh untuk membantu produksi hormon, vitamin D serta asam empedu untuk mencerna lemak, namun akan menimbulkan masalah jika levelnya dalam darah terlalu tinggi.
ADVERTISEMENT
“Kadar kolesterol yang terlalu tinggi, terutama Low Density Lipoprotein (LDL), dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung," tutur Libriansyah dalam keterangannya seperti dikutip Basra, Sabtu (12/10).
"Sebaliknya, High Density Lipoprotein (HDL) berperan penting dalam membersihkan pembuluh darah dari kolesterol berlebih dan mengembalikannya ke hati untuk dikeluarkan dari tubuh. Selain LDL dan HDL, yang sering disebut sebagai “kolesterol jahat” dan “kolesterol baik”, ada juga trigliserida. Kadar trigliserida juga perlu dijaga agar tetap normal," terangnya lagi.
Kombinasi kadar trigliserida dan LDL yang tinggi, dengan HDL yang rendah, dapat menyebabkan pembuluh darah mengalami pembentukan plak sehingga risiko penyakit jantung dan stroke pun akan meningkat.