Konten Media Partner

Hotel di Surabaya Daur Ulang Sprei Bekas Jadi Totebag

23 Februari 2024 10:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Totebag dari sprei bekas. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Totebag dari sprei bekas. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Gerakan sustainable fashion (fesyen berkelanjutan) digerakkan untuk lebih menjaga bumi. Salah satu langkah untuk membuat kain lebih berkelanjutan adalah dengan mendaur ulang kain yang sudah tak terpakai menjadi barang-barang baru. Kain sprei misalnya. Benda yang satu ini bisa didaur ulang dengan teknik ecoprint.
ADVERTISEMENT
Mendaur ulang kain sprei bekas dilakukan Midtown Hotels Indonesia untuk mendukung ARKOM Jatim, sebuah yayasan yang bergerak untuk kepedulian lingkungan. Kegiatan dilakukan dengan memberikan kain sprei bekas yang sudah tidak dipakai untuk diolah kembali menjadi totebag.
Totebag tersebut nantinya digunakan sebagai suvenir dalam agenda-agenda ARKOM untuk membahas isu-isu lingkungan, diskusi menciptakan hunian dan ruang tata kota yang baik dan eco friendly hingga berbagai workhop co-creation
“Kami memang bermaksud untuk membangun ekosistem yang baik dan berkesinambungan baik di dalam manajemen dan masyarakat sekitar, berkegiatan bersama dan saling memberikan dukungan," ujar Donny Manuarva, Corporate General Manager Midtown Hotels Indonesia, Jumat (23/2).
Workshop menghias kain sprei bekas digelar dengan melibatkan perwakilan dari hotel Midtown Surabaya, Crown Prince, Verwood Hotel & Serviced Residence, dan Midtown Residence. Aneka macam warna, ukuran, dan bentuk dedaunan dijadikan motif yang ditempel di atas kain sprei bekas yang telah dibentuk menjadi totebag itu.
ADVERTISEMENT
“Kita melakukan teknik ecoprint dengan cara pounding yaitu memukul dedaunan menggunakan palu," terang Galuh, sang mentor.
Menurut Galuh, tidak semua daun bisa menghasilkan cetakan sempurna karena kandungan pigmen atau zat warna daun bisa berbeda-beda, tekstur daun yang halus pun juga harus dihindari. Selain itu bisa dikombinasikan dengan aneka bunga yang memiliki berbagai warna untuk mempercantik hasil akhir, seperti bunga telang yang berwarna ungu.
"Teknik mengetuk yang baik juga harus diperhatikan seperti konsistensi tekanan, ritme dan arahnya supaya warna yang menempel tidak melebar," imbuhnya.
Para peserta workshop mencetak motif dedaunan di totebag yang berasal dari kain sprei bekas dan sebelumnya telah dijahit secara mandiri oleh warga kapirel (kampung tepi rel) Dupak Magersari Surabaya.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, sprei bekas menjelma menjadi tote bag ecoprint yang dapat dijadikan tas belanjaan pengganti kantong plastik sekali pakai.