Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Ikan Laut Mengandung Mikroplastik, Profesor di Surabaya Ungkap Bahayanya
24 April 2025 8:29 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Ikan laut diketahui mengandung mikroplastik. Hal ini salah satunya diketahui dari hasil penelitian Prof. Dr. Lilis Sulistyorini, Ir., M.Kes, guru besar Universitas Airlangga (Unair)
ADVERTISEMENT
bidang ilmu pencemaran lingkungan dan kesehatan.
"Mikroplastik yang tertelan oleh ikan dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan ikan, bahkan dapat mengancam kesehatan manusia jika dikonsumsi," tuturnya kepada Basra, Kamis (24/4).
Prof Lilis melanjutkan, partikel mikroplastik ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan, masalah metabolisme, dan bahkan kanker. Selain itu, mikroplastik juga berdampak pada sistem reproduksi dan kardiovaskular.
"Penelitian menunjukkan bahwa pajanan mikroplastik dapat menyebabkan penurunan kualitas oosit pada tikus percobaan dan mempengaruhi kesehatan jantung serta pembuluh darah," imbuhnya.
Prof Lilis mengungkapkan ketertarikannya meneliti kandungan mikroplastik pada ikan berawal dari keprihatinannya terhadap banyaknya sampah plastik mencemari sungai.
"Nah muara sungai itu kan ke laut ya. Jadi saya meneliti bagaimana kandungan mikroplastik pada ikan laut. Penelitian saya lakukan di pasar ikan pantai Muncar, Banyuwangi. Hasilnya ikan yang dijual di pasar tersebut banyak yang terpapar mikroplastik," terangnya.
ADVERTISEMENT
Sorotan Prof Lilis akan bahaya mikroplastik ini ia tuangkan dalam orasi guru besarnya di Unair.
"Diperlukan upaya pengendalian MP yang melibatkan berbagai pihak. Kebijakan pengurangan sampah plastik, edukasi masyarakat, dan inovasi teknologi, kerja sama global, penggunaan alternatif bahan ramah lingkungan, dan pengelolaan sampah yang lebih baik merupakan langkah penting yang dapat diambil untuk dapat menciptakan masa depan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan serta melindungi lingkungan dan kesehatan manusia," tandasnya.