Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Ingin Berkarir di Luar Negeri, Ini 5 Kualitas Mereka Cari
21 April 2021 12:08 WIB

ADVERTISEMENT
Program studi Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya (Ubaya) baru saja meluncurkan akun YouTube bernama 'Bukan Cuman Uang'.
ADVERTISEMENT
Dalam episode perdananya, FBE Ubaya mengadakan webinar bertajuk “Sharing Alumni : Tantangan dan Peluang Berkarir di Luar Negeri”.
Dalam kesempatan itu, turut hadir Yosaphat Puspo D. selaku Manager Assurance of PwC Houston, Texas dan Syenny Yu selaku Head of Corporate Finance & Development Vallianz Holdings Ltd., Singapore sebagai pembicara.
Program dikemas dengan konsep hybrid webinar series, terbuka untuk umum secara gratis dan peserta yang mengikuti bisa memperoleh e-certificate di akhir acara.
Yosaphat Puspo, menceritakan pengalaman dan perjalanan karirnya mulai dari awal hingga menjadi Manager Assurance of PwC Houston, Texas.
Ia mengaku bahwa sempat mengalami culture shock saat pertama kali datang ke US. Menurutnya, tantangan berprofesi dan berkarir di luar negeri, tidak hanya dalam berbahasa, tetapi juga penting untuk memahami budaya di luar negeri atau harus mampu beradaptasi dengan adanya cultural differences.
ADVERTISEMENT
“Budaya kerja di Indonesia dan luar negeri terutama di US (United States) itu berbeda. Mulai dari cara manage pekerjaan lebih detail dan orangnya secara personal cenderung lebih vokal. Mereka terbiasa untuk mengungkapkan ide atau opininya, meskipun itu masih internship,” ucap alumnus Akuntansi Ubaya lulusan tahun 2012 ini, Rabu (21/4).
Perbedaan budaya lain yang dirasakan Yosaphat yaitu adanya separation cut antara working time dan personal time yang lebih terasa.
Ia menuturkan, orang-orang di US menganggap personal time itu penting sehingga mereka bisa memilih tanggal di kalender untuk melakukan kegiatan atau hobi yang diinginkan, dan semua anggota tim harus respect dengan personal time tersebut.
Terakhir, Yosaphat memberikan pesan dan beberapa poin mengenai important qualities agar sukses saat berkarir.
ADVERTISEMENT
"Ada lima important qualities yang perlu diperhatikan dalam berkarir yaitu memiliki adaptability, courage and confidence, perseverance, result briefen and integrity, dan gratitude," ungkapnya.
Sementara itu, Syenny Yu yang merupakan alumnus Akuntansi Ubaya tahun 2003 ini mengatakan jika pengalaman berkarir di luar negeri sedikit berbeda dengan Yosaphat.
Dengan modal tekad dan percaya diri tinggi, Syenny Yu yang berhasil lulus dari Magister Akuntansi Ubaya langsung pindah ke Singapura. Pada saat itu, dirinya belum memiliki pekerjaan apapun.
Setelah pindah ke luar negeri, Syenny Yu menyadari jika sangat sulit menemukan pekerjaan baru terutama bagi lulusan Indonesia.
Ia menuturkan, bahwa kompetitor pekerja bukan berasal dari warga asli Singapura saja, tetapi banyak dari negara lain seperti Malaysia, Tiongkok, Amerika Serikat dan negara-negara Eropa.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, mulai dari mencari perusahaan multinasional di Indonesia yang nantinya bisa ditransfer ke perusahaan luar negeri atau perbanyak pengalaman dengan bekerja di perusahaan Indonesia beberapa tahun sekaligus mengambil edukasi, gelar, atau sertifikat lain yang diakui di Singapura. Selain itu, ia menegaskan perlu adanya competitive advantage yang dibawa oleh lulusan Indonesia.
“Jangan ambil CPA (Certified Public Accountant) Indonesia, kalian bisa ambil CPA Australia yang diakui di Singapore. Kemudian cari sertifikat-sertifikat lain, seperti CFA (Chartered Financial Analyst) yang sangat berpengaruh di Singapore. Jika kalian sudah bekerja di luar negeri, adaptasi budaya menjadi penting karena budaya disini cukup berbeda. Selain berani berbicara juga harus bisa menunjukkan ambisi dan kemampuan agar mendapat promosi atau kenaikan jabatan,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT