Ingin Harumkan Kampung, Bocah di Surabaya Berhasil Budidaya Seribu Batang Melati

Konten Media Partner
18 Juni 2021 16:40 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Afiqah Mutiara Tungga Dewi, siswi SD kelas 1 di Surabaya, bersama sang kakak sedang merawat tanaman melatinya. Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Afiqah Mutiara Tungga Dewi, siswi SD kelas 1 di Surabaya, bersama sang kakak sedang merawat tanaman melatinya. Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Terinspirasi dari sang kakak yang sukses mengolah botol air minum mineral, Afiqah Mutiara Tungga Dewi pun mulai menunjukkan kepeduliannya pada lingkungan. Siswi kelas 1 SDN Nginden Jangkungan I Surabaya ini bahkan ikut pagelaran Pangeran dan Putri Lingkungan 2021.
ADVERTISEMENT
"Afiqah mulai tergerak untuk peduli lingkungan setelah lihat kakaknya, Arkaan. Akhirnya Afiqah pilih menanam melati," ujar Isnaini Mardziana, sang ibunda, kepada Basra, Jumat (18/6).
Bukan tanpa alasan jika Afiqah memilih membudidayakan tanaman melati. Perawatan yang relatif mudah hingga tak ingin orang di sekitarnya, menjadi pertimbangan Afiqah menanam melati.
Sejak Januari 2021 Afiqah mulai membudidayakan sekitar 300an bibit melati. Bagian atap rumah menjadi tempat pembiakan tanaman melati. Modelnya dibuat berjajar dan menggantung rapat. Hingga kini tanaman melati milik Afiqah telah berkembang menjadi 1.179 batang pohon melati.
"Perawatan melati kan nggak ribet ya, paling rutin disiram saja. Jadi semua bisa dilakukan Afiqah sendiri, saya cuma bantu-bantu saja," imbuh Isnaini.
Dikatakan Isnaini, sehari dua kali Afiqah menyiram ribuan tanaman melati yang tumbuh subur di atas lahan seluas 4 m x 4 meter. Tak sekedar air biasa, namun Afiqah menyiram tanaman melatinya dengan air yang dicampur dengan air leri (air bekas cucian beras).
ADVERTISEMENT
"Nyiramnya setiap pagi dan sore hari pakai air yang dicampur air leri. Pemupukan dilakukan seminggu sekali," tukas Isnaini.
Uniknya, hasil panen dari tanaman melati milik Afiqah tak dijual namun dibagikan ke tetangga dan dibuat penambah tanaman di taman kampung maupun sekolah.
Selain perawatannya yang tak ribet, aroma khas melati sangat disukai Afiqah. Sehingga bila tanamannya sudah rimbun dengan bunga, Afiqah mengaku gembira.
"Suka sama baunya melati, wangi banget. Kalau pas bunganya lagi banyak suka lama di kebunnya," ujar anak keempat dari lima bersaudara ini.