Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Ini 3 Skenario Vaksin Merah Putih, dari Booster hingga Vaksin untuk Anak
9 November 2021 11:08 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Saat ini penelitian Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (Unair) Surabaya akan memasuki tahap uji klinis pada manusia.
ADVERTISEMENT
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, dalam uji klinis tersebut akan ada tiga skenario penyuntikan vaksin.
"Uji klinis tahap 3 sedang disusun skenarionya. Memang selain yang normal di suntik 2 kali, tapi juga akan diskenariokan untuk booster dan juga untuk anak-anak," kata Budi Gusnadi ketika ditemui Basra di Kampus C Unair, Selasa (9/11).
Ia menjelaskan, pada skenario pertama, relawan akan mendapatkan dua kali suntikkan vaksin seperti pada umumnya.
Untuk skenario kedua vaksin dapat dijadikan sebagai booster. "Jadi vaksin disuntik sekali sebagai penguat (booster) dari vaksin yang sebelumnya yang berbeda (Sinovac, AstraZeneca, dan lain-lain)," tambahnya.
Sementara untuk skenario ketiga adalah suntik dua kali untuk anak-anak. "Anak-anak di bawah 12 tahun. Mungkin dosisnya berbeda, atau bagaimana itu nanti," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Budi juga menuturkan, jika Vaksin Merah Putih hasil kerjasama Unair dan Biotis ini sangat luar biasa. Bahkan, pihaknya akan meminta BPOM untuk melakukan percepatan produksi vaksin pertama buatan anak negeri ini.
"Temen-teman kalau vaksin ini umumnya 15 tahun. Di dunia ini kan 22 bulan sudah produksi. Kita di Indonesia memang agak terlambat. Tapi yang dilakukan teman-teman Unair dan Biotis ini luar biasa sekali. Mereka mulai dari penelitian hingga uji pra klinis gak sampai 1 tahun. Saya rasa teman-teman Surabaya ini cepat. Karena sejak awal BPOM bekerja sama dengan Unair dan Biotis bersama-sama melakukan percepatan untuk vaksin dalam negeri yang pertama," pungkasnya.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 10:03 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini