Ini Penyebab Keloid dan Cara Mengatasinya

Pixabay

Keloid merupakan bekas luka yang tumbuh melebar dan menonjol dari permukaan kulit. Biasanya, keloid dianggap menganggu penampilan bagi seseorang yang memiliki bekas luka tersebut.

Lantas apakah keloid bisa disembuhkan?

Menjawab hal itu, dr. Yoseph Adi Kristian, Sp.Onk.Rad menjelaskan, jika keloid disebabkan oleh kelebihan protein (kolagen) di kulit selama proses penyembuhan luka. Kebanyakan diturunkan secara genetik.

Terkait faktor risiko terjadinya keloid, dr Yoseph menyebut, seperti pigmen kulit gelap memiliki peningkatan risiko 15-20 kali lebih tinggi untuk mengalami keloid.

Ras kulit gelap, hispanic dan Asia memiliki kecenderungan untuk menderita keloid lebih tinggi dibandingkan dengan orang kulit putih.

"Keloid cenderung muncul pada bagian tubuh dengan konsentrasi melanosit tinggi. Lalu usia lebih muda dari 30 tahun (insiden tertinggi pada usia 10-20 tahun) sesuai dengan Penelitian Davies, dan kawan-kawan yang menjelaskan penyebab dari hal ini antara lain dikarenakan pada individu dengan usia muda, lebih rentan terhadap terjadinya luka serta kondisi kulit yang lebih elastis dibandingkan dengan usia lanjut," jelas Dokter Spesialis Onkologi Radiasi di Adi Husada Cancer Center Surabaya ini, Rabu (1/6).

Selain itu, peningkatan kadar hormonal. Hubungan antara terjadinya keloid dengan kondisi hormonal diketahui dari adanya peningkatan angka kejadian keloid pada kasus akromegali, peningkatan pertumbuhan keloid selama kehamilan, pubertas dan hipertiroid.

"Lali kondisi menopause sering dilaporkan terjadinya resesi keloid. Jenis luka, dalam hal ini luka bakar memiliki risiko lebih tinggi untuk terjadinya keloid. Serta keterlambaan penyembuhan luka. Keterlambatan epitelisasi lebih dari 10-14 hari diketahui meningkatkan insidens terjadinya keloid," tambahnya

Meski demikian, dr. Yoseph mengungkapkan, jika Keloid dapat disembuhkan dengan berbagai macam pilihan pengobatan, seperti operasi, injeksi steroid, dan radioterapi.

"Tentu saja dalam pengobatan ini diperlukan kerjasama antara dokter spesialis Bedah Plastik dengan dokter Spesialis Onkologi Radiasi," pungkasnya.