Konten Media Partner

Ini Solusi Digital untuk Industri Fashion yang Lebih Ramah Lingkungan

19 Oktober 2024 16:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gisela Charlotte (duduk, rambut hitam) danSharone Hendrata, mahasiswa Petra Christian University bersama produk busana hasil desain menggunakan CLO.
zoom-in-whitePerbesar
Gisela Charlotte (duduk, rambut hitam) danSharone Hendrata, mahasiswa Petra Christian University bersama produk busana hasil desain menggunakan CLO.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Revolusi teknologi telah mengubah cara kita merancang dan memvisualisasikan ide-ide kreatif. Tak terkecuali dalam bidang fashion. Agar tetap relevan, desainer pun perlu menguasai teknologi-teknologi terbaru agar mengikuti perkembangan zaman. Salah satunya seperti software CLO. Untuk memperkenalkan dunia digital fashion yang sustainable itu, Textile and Fashion Design atau DFT Petra Christian University (PCU) mengadakan Workshop pada Sabtu (19/10).
ADVERTISEMENT
Menggandeng Indonesia Fashion Chamber (IFC) Surabaya, dalam workshop ini para peserta dikenalkan dengan software CLO untuk mendesain busana.
“CLO memungkinkan visualisasi 3D yang realistis, mempercepat proses desain pakaian secara digital, mengurangi kesalahan, dan meminimalisir limbah kain,” jelas Ketua Pelaksana, Luri Renaningtyas, S.T., M.Ds, disela kegiatan.
Dosen yang memiliki minat di dunia 3D digital fashion itu juga menyebut bahwa penguasaan teknologi tidak hanya relevan bagi desainer, tapi juga menjadi kebutuhan mendesak bagi dosen dan guru yang mengajar di bidang fashion.
“Dengan memahami dan menggunakan teknologi terkini, para pendidik dapat meningkatkan kualitas pengajaran, menyesuaikan dengan perkembangan industri, dan memberikan wawasan yang up-to-date kepada peserta didiknya,” imbuhnya.
Didampingi oleh beberapa dosen dan mahasiswa, sebanyak kurang lebih 15 peserta diajak untuk membuat simple top.
ADVERTISEMENT
“Tujuannya adalah agar para pemula dapat memahami tools dasar dari CLO, serta mengerti cara kerja 3D simulation true to life yang ada pada software itu,” tambah Luri yang juga menjadi instruktur pelatihan.
Ia menyebut, CLO memiliki fitur yang lengkap, mulai dari 3D simulation untuk presentasi hingga untuk dibuat menjadi produk fisik.
Salah satu busana hasil desain menggunakan CLO pun ditampilkan selama proses pelatihan ini. Busana ‘Vanya’ berwarna pink itu merupakan prototype luaran dari penggunaan CLO3D untuk membuat pola jahit digital.
Berkolaborasi dengan koleksi kain Shibori dan ecoprint dari UKM Naleni Kain, pola desain digital dari busana ‘Vanya’ itu di print ukuran 1:1 di kertas, lalu dijiplakkan ke kain untuk kemudian dipotong dan dijahit.
ADVERTISEMENT
“Less waste, faster, more creativity, dan agile,” kata Luri tentang manfaat dari penggunaan teknologi dalam dunia fashion tersebut.
Ia berharap setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta semakin tertarik menggunakan dan mengaplikasikannya. Karena dengan mengadopsi teknologi itu, para pelaku industri fashion dapat menciptakan produk yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
“Akses penggunaan CLO sendiri bisa didapatkan melalui website resminya,” pungkas Luri.