Konten Media Partner

Ini Solusi Pangan dan Gizi untuk Indonesia di Tahun 2025

31 Desember 2024 11:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rektor Unair Prof Mohammad Nasih. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Rektor Unair Prof Mohammad Nasih. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Indonesia memiliki potensi alam dan laut yang luar biasa, namun manajemen pangannya masih perlu perbaikan. Hal ini seperti diungkap Rektor Unair Prof Mohammad Nasih.
ADVERTISEMENT
“Ketahanan pangan di Indonesia masih kalah dengan negara seperti Vietnam,” ujarnya, dalam diskusi tentang ketahanan pangan dan budaya makan bergizi yang digelar Unair, Senin (30/12) kemarin.
Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) dalam meningkatkan pengelolaan pangan.
“Kita tidak melibatkan kawan-kawan dari BRIDA. Bahkan, kita sering mendengar bahwa lautan kita itu penuh dengan garam, tapi garam saja masih impor. Bukan karena kita tidak bisa bikinnya melainkan karena kita tidak bisa mengatur pangannya,” terangnya.
Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa kebiasaan makan yang salah, seperti konsumsi karbohidrat berlebihan, perlu diperbaiki. Masyarakat, khususnya anak-anak, seharusnya lebih banyak mengonsumsi lauk pauk yang bergizi, bukan hanya nasi.
Nasih pun berharap produk pangan dapat memenuhi kebutuhan gizi yang cukup untuk mendukung upaya pemerintah menurunkan angka stunting di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ia juga berharap, hasil diskusi tersebut dapat memberikan kontribusi positif untuk pengelolaan pangan dan gizi di masyarakat.
“Jika ada ide atau gagasan yang menarik dari para narasumber, kita bisa sampaikan untuk menjadi bagian dari pandangan Unair dalam memasuki tahun 2025, khususnya di bidang pangan dan gizi,” katanya.
Ada pun nara sumber yang hadir antara lain Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unair Prof Bagong Suyanto, Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Hewan Unair Prof Mustofa Helmi Effendi, Owner Ayam Bakar Pak D Erik Marsudi Hutomo, serta perwakilan dari Perum BULOG dan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jawa Timur.