Ini Waktu yang Tepat Mengenalkan Sayur pada Anak

Konten Media Partner
23 Maret 2023 14:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak suka sayur. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak suka sayur. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Sayuran merupakan salah satu sumber nutrisi penting untuk membantu tumbuh kembang anak. Sayangnya, sebagian besar orang tua kadang merasa stress karena anak cenderung tidak suka sayur.
ADVERTISEMENT
Selain rasanya yang dinilai kurang enak, hal ini juga bisa terjadi karena anak tidak dibiasakan makan sayuran sejak kecil.
Kapan waktu yang tepat mengenalkan sayur pada anak?
Menjawab hal itu, Ahli Gizi FKM Unair Prof Dr Ir Annis Catur Adi MSi, mengatakan, waktu yang tepat mengenalkan sayur pada si kecil yakni dimulai saat anak berusia 6 bulan atau mulai MPASI.
"Mulai MPASI sudah bisa dikenalkan sayur. Jadi memori anak sudah merekam terkait aroma, rasa, jadi lebih mudah kalau sejak awal sudah diberikan. Tapi kalau anak tidak pernah diberikan, biasanya akan merasa asing dan cenderung menolak," kata Prof Annis pada Basra, Kamis (23/3).
Prof Annis menuturkan, dalam mengenalkan sayur, orang tua juga perlu memperhatikan tekstur yang diberikan harus sesuai dengan usia anak.
ADVERTISEMENT
"Kalau awal-awal MPASI itu bisa mengambil sari-sarinya. Setelah usia anak 9 bulan, baru dicincang kecil-kecil. Yang penting memudahkan anak mencerna makanannya. Jadi harus disesuaikan dengan usianya," tuturnya.
Katering MPASI untuk bayi. Foto: Dok. Grouu
Selain itu, orang tua juga bisa mencampur sayur dengan sumber makanan lain seperti protein dan karbohidrat.
"Kalau dari awal sudah diberikan sayur dan lauk-pauk. Pada saat anak sudah memiliki fungsi indra perasa yang bagus itu sudah terekam di memorinya. Karena kalau sudah 9 bulan sampai 1 tahun ke atas, anak sudah punya selera makan. Apalagi di usia-usia itu cita rasa pada anak mulai berfungsi," ungkapnya.
Untuk mendukung proses pengenalan sayur saat MPASI, Grouu, katering MPASI bayi dan anak, hadir memenuhi kebutuhan tersebut.
Natalia Imelda, Co-Founder & CMO Grouu mengatakan, Grouu hadir untuk melengkapi healthy food pada anak.
ADVERTISEMENT
Bahkan dalam pembuatan produk Grouu, pihaknya mengikuti standar dari WHO terkait tidak menggunakan gula, garam, pemanis buatan, pewarna, dan pengawet di produknya.
"Dalam hal ini makanan yang fresh, sayur ya dari sayur asli, daging ya dari daging, tanpa perasa, gula, dan tanpa garam kalau di kita," kata Natalia.
KFotoDokGrouu
Agar dapat bersaing dengan katering MPASI yang lain, Grouu juga memfokuskan produknya pada nutrisi anak. Untuk itu, Grouu melibatkan ahli gizi, dokter spesialis anak, hingga chef fine dining dalam setiap pembuatan menunya.
"Untuk menu, kami ada sekitar 200 menu. Yang paling favorit dari dulu ada beef rendang, soto ayam, baby bolognese. Jadi semua menu yang orang dewasa makan, kita sesuaikan untuk anaknya, dengan beberapa ingredients yang kita hilangkan atau kita ganti dengan rempah," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selain menghadirkan katering MPASI untuk bayi, Grouu juga menyediakan katering anak, yang nutrisinya sudah disesuaikan dengan kebutuhan anak. Bahkan agar anak tetap mengkonsumsi sayur, Grouu mengakali dengan adanya hidden veggie di lauk atau pun saus yang dibuat pada setiap menunya.
Dengan beragam cita rasa yang dihadirkan Grouu, tentunya anak akan mengenal beragam rasa dan membuat momen makan anak lebih menyenangkan.