Konten Media Partner

Inovasi Mobil Water Treatment dan Incinerator jadi Solusi Masalah Air di Ponpes

10 Oktober 2024 12:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peluncuran mobil water treatment dan incinerator untuk mengatasi masalah air bersih di ponpes. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran mobil water treatment dan incinerator untuk mengatasi masalah air bersih di ponpes. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) melalui Center for Environmental Health of Pesantren (CEHP) terus berupaya meningkatkan kualitas lingkungan di pondok pesantren. Dua inovasi baru, Mobil Water Treatment dan Mobil Incinerator, pun diluncurkan untuk mengunjungi pondok-pondok pesantren di Jawa Timur, dan rencananya juga akan merambah ke luar wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Diluncurkannya dua inovasi tersebut bertujuan untuk memberikan solusi atas permasalahan air bersih dan pengolahan sampah secara langsung di ponpes.
"Inovasi ini lahir dari kebutuhan yang mendesak di berbagai pesantren yang sering kali mengalami kesulitan dalam memperoleh air bersih dan mengelola sampah dengan baik. Jika sebelumnya fasilitas ini bersifat statis, kini telah didesain agar dapat bergerak," ungkap Ketua CEHP Unusa, Achmad Syafiuddin, Ph.D., saat ditemui Basra disela Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SN-PkM) 2024 di Auditorium Unusa Kampus B Jemursari Surabaya, (9/10).
“Inovasi mobil ini memungkinkan kami untuk menjangkau lebih banyak pesantren. Rencananya, setiap bulan kami akan mengunjungi satu pesantren untuk membantu mengolah sampah hingga bersih dan menyediakan air bersih yang layak konsumsi,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Program ini juga diharapkan dapat menjadi solusi saat terjadi bencana alam. Syafiuddin menambahkan, mobil-mobil ini akan siap diterjunkan ke lokasi terdampak bencana, seperti daerah pasca-gempa yang sering kali mengalami kekurangan air bersih dan tumpukan sampah.
“Kita bisa langsung memasang sistem pengolahan air dan sampah di lokasi bencana untuk memberikan bantuan cepat dan efektif bagi masyarakat yang membutuhkan,” lanjut pria yang juga menjabat sebagai ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unusa ini.
Program ini bukan pertama kali dijalankan Unusa. Sebelumnya, inovasi Water Treatment telah berhasil diterapkan di dua pesantren di Madura, yang ternyata mendapatkan respons sangat positif dari masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas Widyaswendra, menjelaskan bahwa program ini merupakan kelanjutan dari upaya tanggung jawab sosial perusahaan yang bertujuan untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.
ADVERTISEMENT
“Water Treatment yang diterapkan di Madura terbukti berhasil. Melihat hasil ini, kami mendorong agar Unusa menambahkan incinerator sebagai pelengkap untuk pengolahan sampah yang lebih optimal dan ramah lingkungan,” katanya.
Widyaswendra juga menjelaskan bahwa pihaknya sangat antusias mendukung inovasi mobil ini agar dampaknya tidak hanya dirasakan di satu tempat saja, tetapi bisa menjangkau banyak area yang membutuhkan.
“Kami berharap program ini dapat mendukung program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) secara luas, dengan pendekatan yang langsung menyentuh masyarakat. Bukan hanya di pondok pesantren, tetapi masyarakat sekitar juga dapat teredukasi tentang pentingnya kebersihan air dan pengolahan sampah yang baik,” terang Widyaswendra.
Ke depannya, kedua institusi ini berencana untuk terus mengembangkan inovasi dan melakukan evaluasi terhadap efektivitas program, guna memastikan bahwa solusi yang diberikan benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
ADVERTISEMENT