Inovasi Sabun Herbal dari Daun Mimba, Bisa Obati Penyakit Kulit

Sabun herbal dari daun mimba. Foto: Dok. Pribadi

Daun mimba merupakan salah satu jenis tumbuhan yang mempunyai banyak khasiat bagi tubuh. Salah satunya yakni mengobati luka, jerawat, dan berbagai penyakit kulit lainnya.

Melihat khasiat tersebut, Tim mahasiswa D4 Pengobatan Tradisional Universitas Airlangga (Unair) berinovasi membuat sabun herbal dari daun mimba. Tim tersebut beranggotakan Diva’ Ziaul Haq, Andra Widuri, dan Kinanti Salsabila Utami.

Diva' selaku ketua tim mengatakan, dalam pembuatan inovasinya, ia menerapkan lima warna dari teori Wu Xing (lima elemen dalam TCM). Kelima elemen itu adalah kayu, api, tanah, logam dan air.

Kelima warna yang digunakan tersebut berasal dari zat warna alami seperti daun mimba, rimpang kunyit, bunga rosella, buah jeruk nipis, dan bubuk arang.

"Penggunaan zat warna alami dari beberapa tanaman herbal ini juga mendukung istilah back to nature, serta mendukung manfaat dari kandungan utama herbal daun mimba sebagai anti bakteri," kata Diva' ketika dihubungi Basra, Rabu (4/1).

Terkait proses pembuatannya, Diva' mengaku jika caranya cukup simpel. Pertama lakukan pelarutan warna pada masing-masing herbal dengan menggunakan 10% dari 100 ml air matang, kemudian lakukan proses perebusan atau dekokta, tunggu sampai sekitar 10-15 menit sampai zat warna dari masing-masing herbal keluar. Setelah itu sisihkan ke lima warna tersebut di wadah yang berbeda. Setelah melakukan pelarutan zat warna, langkah selanjutnya proses pembuatan sabun herbal.

Pertama, bagi basis sabun menjadi 5 bagian (masing-masing 200 gram) lalu panaskan sampai meleleh, dan teteskan pewarna alami.

"Setelah itu masukkan ke dalam cetakan sabun (per bagian warna), dan ulangi stepnya untuk warna lain. Setelah semua warna sabun dimasukkan ke dalam cetakkan, dan diamkan di suhu ruangan selama lebih 24 jam. Setelah itu potong sabun dan kemas," jelasnya.

Berkat inovasinya, Diva' dan tim berhasil meraih juara 1 dalam Olimpiade PPTKTI yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki jurusan Pengobatan Tradisional (Battra).

“Ke depannya, saya akan mengembangkan produk tersebut menjadi lebih baik lagi, dan tidak menutup kemungkinan produk dapat dikomersialkan," tukasnya.