Konten Media Partner

Jadi Simbol Negara, BI Imbau Masyarakat Rawat Rupiah dengan Cara Ini

29 November 2023 8:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelepasan tim Kas Keliling Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) 2023, di Pelabuhan Angkatan Laut Koarmada II Surabaya, Selasa (28/11) kemarin.
zoom-in-whitePerbesar
Pelepasan tim Kas Keliling Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) 2023, di Pelabuhan Angkatan Laut Koarmada II Surabaya, Selasa (28/11) kemarin.
ADVERTISEMENT
Rupiah adalah salah satu simbol negara yang patut dijaga kehormatannya di mata dunia. Untuk itu ubah kebiasaan kita dalam menggunakan rupiah. Pesan dan imbauan ini menjadi hal yang selalu digaungkan Bank Indonesia (BI) kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jawa Timur mengimbau masyarakat untuk senantiasa menjaga dan merawat uang rupiah dengan baik. Selain sebagai simbol negara, menjaga dan merawat rupiah perlu dilakukan agar tetap layak edar ketika digunakan saat bertransaksi. Uang yang layak edar juga akan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengenali keaslian uang rupiah.
Deputi KPwBI Jatim Bandoe Widiarto mengungkapkan, terdapat sejumlah cara yang dapat dilakukan masyarakat untuk menjaga rupiah.
“5 Jangan. Ini tipsnya,” tutur Bandoe, disela pelepasan tim Kas Keliling Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) 2023, di Pelabuhan Angkatan Laut Koarmada II Surabaya, Selasa (28/11) kemarin.
Ada pun cara '5 Jangan' yang perlu dilakukan, pertama uang kertas jangan disteples. Pasalnya, uang kertas yang disteples akan berlubang sehingga rawan rusak.
ADVERTISEMENT
Kedua, uang kertas jangan dilipat-lipat. Jika dilipat-lipat secara terus menerus, uang kertas akan membentuk garis lipatan sehingga nantinya rawan robek.
“Kemudian uang jangan dicoret-coret. Itu nggak boleh,” imbuh Bandoe.
Keempat, usahakan uang kertas jangan sampai basah. Apabila uang kertas basah bisa lecek dan rentan robek.
Bandoe menuturkan, pihaknya secara terus menerus mengedukasi masyarakat untuk menjaga dan merawat rupiah melalui cara '5 Jangan'. Hal ini penting dilakukan mengingat perilaku masyarakat yang kurang disiplin dalam merawat rupiah.
“Kita mengidentifikasi hasil survei, perilaku masyarakat yang tidak disiplin terhadap uang. Misalnya uang dicoret, kemudian disteples, dilipat. Ini akan mempercepat kerusakan uang. Padahal nyetak uang itu kan besar biayanya,” tandasnya.
Sementara itu kegiatan 'Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) 2023' yang digelar KPwBI Jatim bersama Koarmada II kali ini menyasar tiga pulau 3 T di Jatim, yakni Bawean, Kangean, dan Sapeken.
ADVERTISEMENT
Bandoe mengatakan, kegiatan ini adalah untuk kesekian kalinya dilakukan Bank Indonesia bersama TNI AL. Setidaknya tercatat lebih dari 92 kali kegiatan ini dilakukan dengan menjangkau lebih dari 400 pulau 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) di Indonesia.
"Namun kegiatan kali ini untuk pertama kalinya Bank Indonesia juga melibatkan Duta CBP (Cinta Bangga Paham Rupiah). Mereka akan bertugas melakukan literasi dan edukasi pada masyarakat tentang cinta pada rupiah," ujarnya.
Kas keliling kepulauan 3T adalah bagian dari upaya pemenuhan kebutuhan uang layak edar yang dirangkaikan dengan pemberian Program Sosial Bank Indonesia (PSBI), serta edukasi CBP Rupiah bagi masyarakat khususnya di daerah 3T. Kegiatan ini berlangsung hingga 2 Desember mendatang.