Jaketin, Jaket Khusus untuk Ibu yang Baru Melahirkan

Konten Media Partner
4 November 2022 8:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lima mahasiswa Unusa yang merancang Jaketin, bersama dosen pembimbing. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Lima mahasiswa Unusa yang merancang Jaketin, bersama dosen pembimbing. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Jaketin (Jaket Oksitoksin) karya lima mahasiswa Unusa, Evi Tasya Azaroh, M. Aris Surya Arrahman, Jessica Puspa Kencana, Nurul Habib Aini, dan Mustofa Anwar berhasil lolos Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) award 2022. Kelimanya nanti akan memperebutkan gelar juara di ajang final pada 20 November mendatang di UPN Veteran Surabaya.
ADVERTISEMENT
Salah satu mahasiswa Evi mengatakan, jaket ini diciptakan untuk memperlancar produksi ASI, serta berguna untuk perempuan setelah melahirkan. Jaketin merupakan model usaha yang menerapkan iptek pijat oksitoksin serta memadukan teknik pijat, hypnoterapi, akupresure yang diaplikasikan dalam bentuk jaket.
"Kami melihat tingginya angka ikterus atau penyakit kuning pada bayi yang disebabkan karena kurang air susu ibu (ASI) pada saat baru lahir sampai hari ke 14 yang berisiko kejang hingga kematian. Selain itu, tingginya angka postpartum blues pada ibu pasca persalinan terutama pada hari ke 3 sampai ke 14, sehingga jaket ini bisa memberikan rasa nyaman pada ibu yang baru melahirkan," jelasnya, Jumat (4/11).
Evi mengungkapkan dalam jaket tersebut ada alat yang diletakkan di bagian punggung. Di mana alat tersebut sudah diberikan fiber dan alumunium agar alatnya aman dan tidak bergeser.
ADVERTISEMENT
"Untuk bahan jaket memiliki dua lapis kain. Kain yang bagian dalam dari bahan katun, kemudian kain luarnya menggunakan bahan taslan sehingga nyaman saat digunakan," imbuhnya.
Saat ibu menyusui alat yang ada pada jaket itu melakukan pijat, serta sang ibu bisa sambil mendengarkan musik hybnobirthing yang sudah disediakan headsetnya di saku atas sebelah kiri.
"Hal ini membuat suasana hati ibu bisa lebih tenang saat menyusui serta menggunakan jaket tersebut," tukasnya.
Jaketin ini juga dilengkapi dengan baterai yang bisa dicharger dan bertahan untuk 12 jam pemakaian. Mahasiswa Unusa menghitung harga jual jaket ini senilai Rp 1,5 juta.
“Ada teknologi di dalamnya yang membuat produk ini kita jual dengan harga Rp 1,5 juta itu,” ungkap Evi.
ADVERTISEMENT
Dengan Jaketin ini, Evi berharap masalah susah keluarnya ASI untuk bayi bisa teratasi.
"Sehingga produksi ASI pada ibu bisa meningkat, yang membuat bayi tidak lagi mengalami ikterus," tandasnya.
Evi menjelaskan jaket tersebut saat ini masih terus dikembangkan sehingga dalam waktu dekat bisa dipasarkan ke masyarakat terutama pada ibu yang baru melahirkan.
"Jadi ibu bisa tenang untuk memproduksi ASI bagi anak mereka," tutupnya.