Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Jatim Tuan Rumah Lokakarya Pengadaan Susu Segar Kawasan Asia Oseania Afrika
9 Mei 2025 15:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Tahun ini Indonesia terpilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asia Oceania Africa (AOA) Fresh Milk Sourcing Workshop 2025. Berlangsung di Malang, Jawa Timur, hingga 13 Mei kegiatan ini dihadiri peserta dari lebih dari delapan negara di kawasan Asia, Oceania, dan Africa.
ADVERTISEMENT
"Lokakarya ini bertujuan untuk mengangkat kolaborasi antara para peternak dan kami sebagai penyelenggara, dalam melakukan transformasi praktik peternakan sapi perah menjadi lebih tangguh, regeneratif, memiliki jejak karbon yang rendah, serta menyatukan peta jalan pengembangan peternakan susu dalam mendukung komitmen Net Zero," ujar Direktur Corporate Affairs & Sustainability PT Nestlé Indonesia Sufintri Rahayu, dalam keterangan tertulis seperti dikutip Basra, Jumat (9/5).
Rahayu melanjutkan, materi lokakarya tahun ini mencakup standar terbaru Fresh Milk Sourcing yang diinisiasi Nestlé Global, mulai dari penerapan Regenerative Agriculture, Human Rights, hingga Youth & Agripreneurship Framework.
Selain sesi lokakarya, peserta juga mengunjungi mitra peternak sapi perah rakyat di Malang untuk belajar langsung mengenai praktik pengelolaan limbah ternak (manure management system) serta mengunjungi fasilitas produksi susu PT Nestlé Indonesia di Pabrik Kejayan. Lokakarya tahun ini akan ditutup dengan Soil Health Training.
ADVERTISEMENT
"Hadirnya AOA Fresh Milk Sourcing Workshop 2025 ini tentunya menjadi motivasi bagi kami untuk tetap konsisten dan berkomitmen pada pengadaan bahan baku yang berkelanjutan. Saya berharap kemitraan yang telah terjalin (dengan peternak lokal) dapat turut meningkatkan kesejahteraan komunitas peternak sapi perah rakyat di Indonesia," imbuhnya.
Kementerian Koordinator bidang Pangan Republik Indonesia yang diwakili Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Produk Peternakan Karsan, S.Sos., M.M, menyampaikan, susu adalah salah satu komoditas pangan strategis yang berperan dalam meningkatkan gizi, mendukung kesehatan, serta menggerakkan roda ekonomi sektor peternakan dan industri olahan. Meski demikian, saat ini ketersediaan susu di Indonesia masih ditopang dengan impor, mengingat peternak baru mampu memenuhi 20% kebutuhan susu nasional.
"Di tengah tantangan yang ada, seperti fluktuasi produksi dan ketergantungan impor, kita perlu solusi yang terstruktur untuk meningkatkan kapasitas produksi lokal, membangun kemitraan yang lebih kuat antara peternak dan industri pengolahan, serta memperkuat ekosistem pendukung, mulai dari distribusi hingga kebijakan tarif dan insentif," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Kami mengapresiasi peran PT Nestlé Indonesia yang telah menjalin kemitraan dengan peternak sapi perah rakyat di Jawa Timur sejak 1975, telah bekerja sama dengan sekitar 14.000 peternak melalui 27 koperasi susu, menyerap sekitar 350.000 liter susu segar setiap hari. Kolaborasi lintas sektor sangat diperlukan untuk menciptakan rantai pasok susu segar yang efisien, inklusif dan berkelanjutan. Oleh karena itu, kami mengajak semua pihak untuk berkontribusi dengan pemikiran inovatif, solusi berbasis data, serta langkah-langkah konkret yang dapat memperkuat rantai pasok susu segar di Indonesia," sambungnya.