Jawab Isu Lingkungan, Adinda Manfaatkan Buah Mangrove Jadi Kopi Tanpa Kafein

Adinda Putri Kusumawardhani. Foto-foto: Dok. Pribadi

Pandemi COVID-19 yang terjadi sekitar 2 tahun lalu, menginspirasi sosok Adinda Putri Kusumawardhani untuk membuat inovasi MACARO.

MOCARO atau Mucronata Coffee Mangrove merupakan produk kopi dengan bahan dasar buah mangrove tanpa kafein.

Bahkan, berkat ide cemerlang itu, Adinda berhasil mendapat penghargaan internasional Ashoka Young Changemakers (AYC) 2023.

Kepada Basra Adinda bercerita, latar belakang inovasi itu muncul saat ia dan kedua temannya pergi ke pantai penunggul untuk healing karena suntuk dengan adanya PPKM. Pantai penunggul ini merupakan salah satu pantai wisata dengan hutan mangrove di dalamnya.

"Lalu saya tercetus pertanyaan 'apakah mangrove ini, hanya berfungsi untuk mencegah abrasi dan tidak memiliki manfaat lainnya?' lalu dari situ saya mencetuskan pertanyaan ini dengan dua teman saya dan kami mulai mencari manfaat mangrove melalui jurnal di google. Hingga menemukan bahwa mangrove bisa dikelola dengan baik, dan memberikan nilai tambah untuk kita semua," ucap Adinda, Kamis (27/7).

Adinda menuturkan, bahwa inovasinya ini dapat menjawab isu lingkungan, sosial serta ekonomi secara langsung.

"Karena mangrove atau bakau masih sering dianggap sebelah mata oleh masyarakat dan tidak dijaga ekosistem nya, ternyata bisa memberi nilai lebih yang membantu dalam hal perekonomian serta sosial masyarakat sekitar pesisir pantai," tuturnya.

Perempuan asli Pasuruan ini menjelaskan, jika produk inovasi kopi yang terbuat dari buah mangrove ini melewati proses pengolahan yang maksimal.

Buah mangrove.

Selain itu, kopi ini juga memiliki cita rasa khas yang aman dikonsumsi untuk segala usia, tanpa batas maksimal konsumsi, dan juga memiliki manfaat untuk kesehatan seperti reumatik/pegel linu, kolesterol, asam urat, dan lainnya.

"Ini adalah produk unggulan kami, kopi tanpa kafein. Produk ini hadir sebagai salah satu solusi untuk orang-orang pencinta kopi akan tetapi takut akan efek kafein. Produk MOCARO ini juga hadir tanpa limbah sama sekali, karena sisa penggunaan buah mangrove bisa kita gunakan kembali untuk menjadi bibit baru pohon mangrove," jelasnya.

Meski demikian, Adinda mengaku jika ia mengalami kendala terkait awareness masyarakat yang masih sangat kurang dan terkesan menyepelekan. Bahkan, ia sempat mendapat penolakan dari masyarakat dan tidak percaya dengan ide inovasi yang ia buat.

"Mereka bilang enggak usah sok tahu, mangrove kalau dikonsumsi hewan aja bisa meninggal kok bisa dikonsumsi manusia?'. Belum lagi penolakan dari lingkungan keluarga, dan terkesan melarang 'bantu suami aja buat gulung bola nelayan, jangan kerja yang masih enggak jelas sama anak-anak'," sebutnya.

Namun, hal itu tak menyurutkan semangatnya untuk terus membuktikan, bahwa apa yang ia lakukan mempunyai banyak manfaat.

Bahkan ke depan, ia berencana mengembangkan inovasi ini sebagai salah satu green innovation, mengingat Indonesia sebagai salah satu negara maritim.

"Semoga inovasi ini bisa di kenal di seluruh dunia dan menjawab isu-isu yang kita hadapi bersama. Oleh karena itu saya dan juga teman-teman akan membuat banyak project collaborate untuk bisa mengenalkan inovasi kami," tukasnya.