Jelajah Rasa Kuliner Kota Para Wali untuk Menu Buka Puasa

Konten Media Partner
26 Maret 2023 7:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Becek Menthok khas Tuban. Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Becek Menthok khas Tuban. Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Peran Wali Songo yang terdiri dari sembilan tokoh dalam menyebarkan ajaran agama Islam di Pulau Jawa cukup penting. Wali Songo yang berarti sembilan wakil ini menyebarkan ajaran Islam di daerah masing-masing dengan mendekatkan diri kepada masyarakat melalui strategi budaya, pernikahan, maupun pendidikan.
ADVERTISEMENT
Kesembilan wali tersebut antara lain Sunan Gresik (Gresik), Sunan Ampel (Surabaya), Sunan Giri (Gresik), Sunan Bonang (Tuban), Sunan Drajat (Lamongan), Sunan Kalijaga (Demak), Sunan Muria (Kudus), Sunan Kudus (Kudus), Sunan Gunung Jati (Cirebon).
Setiap daerah asal Wali Songo tersebut memiliki kuliner otentik yang keberadaannya hingga kini masih terjaga. Sebut saja becek mentok. Becek menthok adalah salah satu kuliner khas Tuban. Biasanya menu ini hadir dalam acara hajatan, jelang puasa, atau saat Lebaran. Becek menthok merupakan hidangan bersantan yang kaya rempah dengan daging menthok atau bebek sebagai isiannya.
Selanjutnya ada kuliner Empal Gentong dari Cirebon. Empal gentong merupakan sajian mirip gulai yang dimasak dengan kayu bakar di dalam sebuah gentong. Ada juga Boranan yang merupakan kuliner khas Lamongan. Kata boran berasal dari tempat nasi yang terbuat dari anyaman bambu yang digendong dengan selendang di punggung sang penjual.
ADVERTISEMENT
Selain boranan, Lamongan juga punya kuliner khas yang cukup populer, yakni soto Lamongan. Soto ini memiliki ciri khas pada kuahnya yang encer dan berwarna keruh kekuningan karena banyaknya bumbu seperti kunyit dan bawang merah dan bawang putih di dalamnya.
Nah, untuk Kota Surabaya sendiri sebagai tempat peristirahatan terakhir Sunan Ampel, ada kuliner lontong balap. Lontong balap merupakan makanan kaki lima ikonik Surabaya. Sajian sederhana ini berisi potongan lontong, tahu, tauge dan disiram kuah kecap encer.
Beberapa kuliner khas Kota Wali Songo itu secara khusus dihadirkan JW Marriott sebagai menu buka puasa.
"Agama Islam di Indonesia terutama di Pulau Jawa tidak terlepas dari kiprah para wali. Saat ini mungkin banyak yang melupakan jasa para wali tersebut, kecuali mereka datang ke kota para wali untuk berwisata. Jadi kami berusaha mengembalikan Ramadan ini kaitannya dengan cikal bakal Islam di Pulau Jawa melalui kuliner," jelas Executive Chef JW Marriott Hotel Surabaya, Chef Andri Aryono, kepada Basra, (25/3).
ADVERTISEMENT
"Mengingatkan kembali bahwa Islam itu dari para wali lho," imbuhnya.
Chef Andri menuturkan tak hanya rangkaian hidangan yang menggugah selera, pihaknya juga menghadirkan minuman lezat khas Indonesia seperti teh tarik, es legen susu, dan berbagai minuman herbal tradisional yang berkhasiat bagi kesehatan untuk melepas dahaga di kala berbuka puasa.
"Kita ada jamu gendong ataupun yang disajikan dalam gerobak. Untuk jamu gendong sendiri sudah siap minum ya seperti lempuyang, sedangkan yang disajikan di gerobak harus diseduh dulu," tukasnya.