Konten Media Partner

Jelang Tahun Ajaran Baru, SMP Swasta di Surabaya Baru Dapatkan 7 Siswa

2 Juli 2020 13:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
Pada tanggal 13 Juli 2020 mendatang, tahun ajaran baru 2020/2021 dimulai. Meski tinggal hitungan hari, masih banyak sekolah swasta yang berusaha mencari siswa baru untuk mengisi bangku sekolah.
ADVERTISEMENT
Salah satunya yakni SMP Taman Siswa yang berlokasi di Jalan Lempung Mulyo 1A Surabaya.
Agus Purwanto selaku Kepala SMP Taman Siswa Surabaya mengungkapkan, dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini pihaknya baru mendapatkan tujuh siswa.
"Sampai sekarang baru tujuh siswa. Tapi nggak tau lagi kalau ada yang diterima di negeri," ungkap Agus ketika ditemui Basra pada Kamis (2/7).
Agus menuturkan, merosotnya jumlah siswa saat tahun ajaran baru ini sudah ia rasakan sejak lima tahun yang lalu. Bahkan untuk memenuhi jumlah kuota satu kelas yang berisi 20 siswa dirasa sulit oleh pihaknya.
Apalagi saat ini banyak bermunculan SMP Negeri yang baru dibuka oleh pemerintah, yang menjadi tujuan pertama para siswa ketika mendaftar sekolah.
ADVERTISEMENT
"Dulu kita pernah buka dua kelas. Tapi dari tahun ke tahun jumlahnya turun. Kondisi seperti ini sudah biasa dirasakan Taman Siswa. Jadi memang berdirinya sekolah negeri yang baru ini membawa dampak luar biasa bagi sekolah swasta," tuturnya.
Gedung SMP Taman Siswa Surabaya. Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
Tak hanya itu, pihaknya juga telah memberikan biaya pendaftaran secara gratis, hingga memberikan seragam untuk para siswa.
"Jadi kita ikuti aturan sesuai arahan pemerintah. Nggak ada uang gedung, uang SPP, ada seragam juga, semuanya gratis. Kita sesuaikan dengan kebutuhan siswa," kata Agus.
Meski begitu, pihaknya tak patah semangat untuk terus mencari siswa. Berbagai upaya pun ia lakukan mulai dari memasang banner di sekita area sekolah, hingga memasang iklan di media sosial untuk menarik perhatian calon siswa baru.
ADVERTISEMENT
"Jadi kita manfaatkan media sosial untuk mempromosikan sekolah kita. Kalau dulu kan kita bisa sosialisasi ke sekolah-sekolah. Tapi karena kondisi pandemi ya kita harus pintar-pintar mencari celah," ucapnya.
Agus pun berharap, ke depan pemerintah tidak hanya fokus pada sekolah negeri saja. Melainkan juga memperhatikan sekolah swasta agar dapat mendapatkan siswa.
"Memang harus ada penataan ulang, biar sekolah swasta ini merasa nggak di anak tirikan. Yang penting itu, guru-guru di sini (SMP Tamsis) masih bisa menghidupi keluarganya," tutup Agus.
Diketahui SMP Taman siswa Surabaya saat ini mempunyai siswa tidak lebih dari 50 orang. Bahkan setiap tahunnya pihanya hanya menyediakan tiga rombel kelas, untuk kelas 7, 8, dan 9.