Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Jelang puncak libur Natal dan Tahun Baru 2021 (Nataru), angka kasus COVID-19 di Jawa Timur kembali naik.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laman http://www.infocovid19.jatimprov.go.id/, per tanggal 27 Desember 2020 terdapat 738 kasus baru di Jawa Timur. Total sudah ada sekitar 80.748 kasus COVID-19 terkonfirmasi di Jatim.
Naiknya angka kasus COVID-19 di Jatim ini tentu membuat hampir keseluruhan rumah sakit rujukan di Surabaya kembali penuh (overload). Bahkan beberapa diantaranya kekurangan tenaga kesehatan (nakes).
Salah satunya yakni Rumah Sakit Husada Utama (RSHU) Surabaya. Direktur RSHU dr Didi Dewanto SpOG mengatakan, jika saat ini pihaknya tengah membuka rekrutmen nakes.
"Karena pasien terus berdatangan. Kita sambil jalan ada rekrutmen nakes, tapi memang tidak mudah mencari nakes yang sesuai," kata dr Didi, Senin (28/12).
dr Didi menjelaskan, kendala utama dalam mencari nakes adalah kemampuan dan kemamuan dalam merawat pasien COVID-19 karena risikonya sangat tinggi.
ADVERTISEMENT
Ketika ditanya terkait bantuan nakes dari pemeritah, dr Didi menuturkan, jika pihaknya masih melakukan rekrutmen secara mandiri.
"Belum ada bantuan nakes dari pemerintah, kita mandiri. Mungkin nanti Pemkot akan koordinasi dengan IDI untuk masalah nakes ini, tapi saya belum tahu. Pada dasarnya kami siap bila ada bantuan nakes," tuturnya.
Sementara di Rumah Sakit Khusus Infeksi Universitas Airlanga (RSKI Unair) Surabaya, dr Alfian Nur Rasyid mengatakan jika kapasitas ruangan isolasi sudah mulai overload. Bahkan, ia mengungkapkan masih ada pasien yang di IGD karena belum mendapatkan ruangan.
"Saat ini ada delapan yang tersisa di IGD belum bisa masuk ruangan. Mulai banyak yang datang juga," kata Jubir Satgas COVID-19 RS Unair ini.
ADVERTISEMENT
Membludaknya jumlah pasien tersebut, membuat nakes di RS Unair kewalahan untuk menangani pasien COVID-19.
"Kami sempat buka rektrumen sekitar satu bulan lalu. Saat ini pegawai baru sudah mulai bekerja setelah orientasi pada minggu lalu. Ada sekitar 80 orang, 45 diantaranya perawat, sisanya profesi lain termasuk apoteker, asisten dan lainnya," jelas dr Alfian.
Pihaknya pun berharap ada bantuan nakes dari pemerintah seperti awal pandemi waktu kapan lalu. "Kita berharap ada tambahan relawan untuk membantu seperti sebelumnya. Saat ini kami memiliki sekitat 300 sampai 400 nakes dan sekitar 50 tempat tidur," pungkasnya.