Jepang Butuh 35 Ribu Tenaga Kerja untuk 14 Sektor, Berminat?

Konten Media Partner
13 September 2022 9:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya, Takeyama Kenichi. Foto: Masruroh/BasraK
zoom-in-whitePerbesar
Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya, Takeyama Kenichi. Foto: Masruroh/BasraK
ADVERTISEMENT
Pemerintah Jepang saat ini membutuhkan banyak tenaga kerja asing. Ini tak terlepas dari kondisi masyarakat Jepang yang tergolong aging society. Artinya 1/4 dari total penduduk Jepang masuk kategori usia lanjut usia. Hal ini seperti diungkapkan Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya, Takeyama Kenichi.
ADVERTISEMENT
"Masyarakat Jepang itu sekarang aging society. Banyak sekali orang-orang tua lebih dari 60 tahun usianya, sekitar 25 persen dari jumlah penduduk Jepang. Jadi kami membutuhkan banyak sekali tenaga kerja asing termasuk dari Indonesia," ujar Takeyama, (12/9).
Menurut Takeyama, tenaga kerja asing yang dibutuhkan tidak hanya sektor kesehatan. Setidaknya ada 14 sektor yang kini membutuhkan tenaga kerja asing.
"Bukan hanya perawat saja. Kami sudah buka 14 sektor. Di antaranya kesehatan, manufacturing, perhotelan, hingga food industry," imbuhnya.
Dari 14 sektor tersebut, lanjut Takeyama, setidaknya 35 ribu tenaga kerja asing yang dibutuhkan Jepang.
Untuk persyaratan bekerja di Jepang, Takeyama menegaskan tak perlu harus mahir berbahasa Jepang. Namun kemampuan berbahasa Inggris yang justru dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
"Tidak perlu pintar berbahasa Jepang, yang penting itu bisa berbahasa Inggris. Untuk bahasa Jepang bisa sambil dipelajari saat di Jepang," tukasnya.
Takeyama menuturkan bagi mahasiswa yang saat ini sudah semester akhir dan berminat bekerja di Jepang bisa mencoba peruntungannya.
"Mahasiswa yang sekarang semester akhir bisa daftar. Apalagi yang sudah lulus S1, S2, dan S3 semakin terbuka lebar kesempatannya," pungkasnya.